Jum'at, 19/04/2024 09:06 WIB

AS Cegah Solusi Perdamaian di Yaman

Houthi akan masuk daftar hitam pada 19 Januari 2021, satu hari sebelum pelantikan Presiden terpilih AS Joe Biden.

Seorang pejuang yang setia kepada separatis Dewan Transisi Selatan (STC) Yaman memegang bendera separatis di provinsi Abyan selatan pada tanggal 18 Mei 2020 [NABIL HASAN / AFP

Teheran, Jurnas.com - Pemerinta Iran mengecam keputusan Amerika Serikat/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">Amerika Serikat (AS) menunjuk gerakan Ansarullah Yaman sebagai organisasi teroris. Langkah tersebut akan mencegah solusi politik untuk konflik di negara Arab yang miskin itu.

"Memasukkan gerakan Ansarullah Yaman ke dalam daftar hitam adalah upaya terakhir Presiden AS Donald Trump untuk memberikan sentuhan akhir pada peran destruktifnya dalam perang yang memalukan dan dipaksakan di Yaman dan untuk mencegah solusi politik dan pembicaraan damai," kata Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh, Rabu (13/1).

Dilansir dari Press TV, pernyataan itu muncul setelah Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mengatakan pada Minggu, Departemen Luar Negeri AS akan memberi tahu Kongres tentang niatnya untuk menunjuk gerakan Houthi Yaman sebagai organisasi teroris asing.

Houthi akan masuk daftar hitam pada 19 Januari 2021, satu hari sebelum pelantikan Presiden terpilih AS Joe Biden, kecuali Kongres memblokir keputusan tersebut.

Pompeo juga menunjuk tiga pemimpin gerakan sebagai teroris, termasuk pemimpin mereka Abdul-Malik al-Houthi.

Khatibzadeh mengatakan, sejak awal perang Yaman, AS telah menjadi sponsor utama kejahatan yang dilakukan koalisi pimpinan Arab Saudi di negara Arab dan tidak memberikan dukungan kepada para penyerang, baik itu keuangan atau pasokan senjata.

Dia mengatakan, pemerintah AS dan Departemen Luar Negeri AS melakukan segala upaya untuk memicu dan melanjutkan perang dan memblokir jalan keluar apa pun untuk solusi politik atas krisis tersebut.

Menekankan bahwa langkah AS telah mengkhawatirkan komunitas global, pejabat Iran itu meningkatkan kewaspadaan bahwa sanksi tersebut akan mengganggu pengiriman bantuan kemanusiaan dan mencegah misi PBB di negara yang dilanda perang tersebut.

Meksi demikian, Khatibzadeh menyatakan optimisme bahwa komunitas internasional akan bereaksi terhadap keputusan kejam pemerintahan Trump.

Sehari setelah pengumuman AS, gerakan Ansarullah mengatakan kelompok itu berhak menanggapi setiap langkah AS untuk menunjuk mereka sebagai organisasi teroris, sambil menggambarkan pemerintahan Trump sebagai teroris.

"AS adalah sumber terorisme. Kebijakan dan tindakan pemerintahan Trump adalah teroris. Kami berhak menanggapi setiap penunjukan yang dikeluarkan administrasi Trump atau administrasi siapa pun," tulis anggota Dewan Politik Tertinggi Yaman, Mohammed Ali al-Houthi Senin.

 

Hizbullah mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Senin malam, Washington tidak puas dengan mendukung dan berpartisipasi dalam agresi yang dipimpin Saudi di Yaman, dan bermaksud menargetkan gerakan Ansarullah dan tiga pemimpinnya dengan sanksi.

"Itu adalah tindakan kriminal yang berusaha untuk melukai moral orang Yaman, yang dengan gigih menghadapi blokade dan agresi yang tidak adil," tambah pernyataan itu. "AS memikul tanggung jawab atas semua potensi dampak kemanusiaan dan kesehatan."

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell mengatakan  penunjukan itu berisiko membuat upaya yang dipimpin PBB untuk mencapai solusi komprehensif untuk konflik Yaman menjadi lebih sulit.

Penunjukan itu juga akan mempersulit keterlibatan diplomatik yang diperlukan dengan gerakan Houthi Ansarullah di Yaman serta pekerjaan komunitas internasional dalam masalah politik, kemanusiaan, dan pembangunan, tambahnya.

Juru bicara PBB Stephan Dujarric mengatakan selama pengarahan 11 Januari bahwa niat AS untuk mencap gerakan Houthi Yaman sebagai organisasi teroris "kemungkinan besar akan menimbulkan dampak kemanusiaan dan politik yang serius."

Dia meminta AS untuk segera memberikan lisensi dan pengecualian yang diperlukan untuk memastikan bahwa bantuan kemanusiaan yang berprinsip dapat terus menjangkau semua orang tanpa gangguan.

Menurut pejabat tersebut, PBB prihatin bahwa penunjukan tersebut dapat berdampak merugikan pada upaya untuk meringkas proses politik di Yaman.

KEYWORD :

Amerika Serikat gerakan Ansarullah Yaman gerakan teroris Amerika Serikat Iran




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :