Jum'at, 19/04/2024 13:15 WIB

Umumkan Vaksinasi Massal, Putin Sebut Vaksin Racikan Rusia Terbaik Dunia

Rusia memulai vaksinasi dengan Sputnik pada awal Desember meskipun masih dalam tahap ketiga uji klinis, menginokulasi pekerja yang berisiko tinggi terinfeksi.

Presiden Rusia Vladimir Putin (Foto: Epa / Dmitri Lovetsky / Pool)

Moskow, Jurnas.com - Presiden Rusia, Vladimir Putin telah menugaskan pejabat untuk meluncurkan vaksinasi virus corona (COVID-19) massal mulai minggu depan, menggembar-gemborkan vaksin buatan Rusia sebagai yang terbaik di dunia.

Setelah menjadi negara pertama yang mendaftarkan vaksin untuk digunakan, Rusia ingin melompati negara lain dalam perlombaan untuk menginokulasi populasinya yang berjumlah 146 juta.

Pada Agustus tahun lalu, Rusia mendaftarkan Sputnik V, beberapa bulan di depan pesaingnya dari negara barat. Karena belum dimulainya uji klinis skala besar saat itu, membuat beberapa ahli waspada.

"Saya meminta Anda untuk memulai vaksinasi massal terhadap seluruh penduduk minggu depan," kata Putin kepada para pejabat pada pertemuan pemerintah yang disiarkan televisi pada Rabu (13/1).

"Vaksin Rusia adalah yang terbaik di dunia," tambahnya.

Putin mengatakan, Rusia harus menyiapkan infrastruktur yang relevan untuk meningkatkan produksi vaksin, yang dipromosikan Moskow ke negara lain karena lebih murah dan lebih mudah untuk diangkut daripada suntikan lainnya.

"Alhamdulillah vaksin kami tidak membutuhkan kondisi ekstrim selama pengangkutan. Ini jauh lebih sederhana dan lebih efektif," kata Putin, menyingguan vaksin buatan Barat.

Wakil Perdana Menteri Rusia, Tatyana Golikova mengatakan kepada Putin selama pertemuan bahwa Rusia siap meluncurkan vaksinasi massal mulai Senin.

"Kami harus secara serius meningkatkan kampanye vaksinasi," tambah Golikova, mencatat bahwa lebih dari 2 juta dosis akan tersedia pada akhir Januari.

Rusia memulai vaksinasi dengan Sputnik pada awal Desember meskipun masih dalam tahap ketiga uji klinis, menginokulasi pekerja yang berisiko tinggi terinfeksi.

Vaksin yang dinamai sesuai dengan satelit era Soviet itu menggunakan dua vektor adenovirus manusia yang berbeda dan diberikan dalam dua dosis dengan jeda 21 hari.

Vaksin ini dapat disimpan pada suhu antara dua dan delapan derajat Celcius (antara 35,6 dan 46,4 derajat Fahrenheit) alih-alih suhu yang jauh di bawah titik beku yang diperlukan untuk beberapa vaksin lain.

Rusia juga telah mendaftarkan vaksin virus korona kedua, EpiVacCorona.

Negara itu dalam beberapa bulan terakhir dilanda gelombang kedua infeksi virus korona, tetapi Kremlin menahan diri untuk memberlakukan pembatasan besar-besaran seperti pada awal pandemi.

Kasus harian baru yang tercatat telah menurun dalam beberapa hari terakhir. Hingga Rabu (13/1), pihak berwenang telah melaporkan lebih dari 3,47 juta infeksi dan lebih dari 63.000 kematian.

Pada Desember, Rusia mengatakan jumlah kematian akibat virus korona lebih dari tiga kali lebih tinggi dari yang dilaporkan sebelumnya, menjadikannya negara dengan jumlah kematian terbesar ketiga dengan lebih dari 186.000 kematian.

Pada hari Senin, Rusia mengatakan 1,5 juta orang di seluruh dunia telah menerima Sputnik V. (AFP)

KEYWORD :

Vaksinasi Massal COVID-19 Rusia Vladimir Putin Sputnik V




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :