Kamis, 18/04/2024 15:03 WIB

Kemendes PDTT Pastikan BLT Dana Desa Terus Berlanjut Tahun 2021

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) memastikan bahwa Bantuan Langsung Tunai (BLT) dana desa akan terus berlanjut pada tahun 2021 mendatang

Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar dalam refleksi akhir tahun Kemendes PDTT yang digelar secara virtual, Rabu (30/12).

Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) memastikan bahwa Bantuan Langsung Tunai (BLT) dana desa akan terus berlanjut pada tahun 2021 mendatang.

Hal itu disampaikan Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar dalam refleksi akhir tahun Kemendes PDTT yang digelar secara virtual, Rabu (30/12).

Menurut Gus Menteri (Sapaan Abdul Halim, Red), peningkatan efektivitas BLT Dana Desa itu diikuti efisiensi biaya, lantaran pendataan 8 juta keluarga dilakukan secara sukarela oleh Relawan Desa Lawan Covid-19. Sehingga pendataan mikro pada level Rukun Tetangga dan keluarga dilanjutkan pada 2021.

"Program Desa Tanggap Covid-19 dan BLT Dana Desa ini berkhasiat, karena menjaga gerak pandemi Covid-19 di desa tetap rendah. Hingga November 2020 sebanyak 1,4 juta warga desa terjaga tidak jatuh ke jurang kemiskinan. Maka BLT Dana Desa tetap dilanjutkan pada 2021," kata Gus Menteri.

Ia menambahkan, strategi community targeting melalui BLT Dana Desa diakui dunia sebagai inovasi kebijakan yang tepat sasaran. Pasalnya, kebijakan itu memasukkan 5,31 juta keluarga miskin yang belum pernah didata, 947 ribu keluarga miskin yang sebelumnya terdata namun luput dari penyaluran bantuan.

"Selain itu, sebanyak 1,45 juta keluarga yang kehilangan mata pencaharian selama pandemi, bahkan sebanyak 2,5 juta di antaranya ialah perempuan kepala keluarga (PEKKA) menjadi sasaran BLT, juga 92% bantuan diterima keluarga petani kecil, nelayan kecil, buruh tani, dan buruh nelayan," ujarnya.

Menurut Abdul, sepanjang pandemi Covid-19 sejak Maret 2020, kebijakan pembangunan desa mengalami reformasi mendasar. Kini tiap desa diperhatikan secara mikro hingga level rukun tetangga dan keluarga.

"Prioritas program beralih untuk penguatan keluarga terutama yang termiskin. Transparansi dan akuntabilitas desa didukung sampai level nasional dan desa disapa saban hari oleh Tim Sapa Desa," ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa, hingga Rabu (30/12), 99,95% dana desa telah terserap ke desa (Rp 71,1 triliun), yang tertinggi sejak disalurkan mulai 2015, berawal dari reformasi Januari 2020: dana desa langsung disalurkan dari Rekening Kas Umum Negara ke Rekening Kas Desa.

"Persentase tahapan penyaluran juga dibalik agar lebih cepat digunakan, dari 20%:40%:40% menjadi 40%:40%:20%. Bahkan pada 20 daerah yang inovatif dipercepat hanya 2 tahap, yaitu 60%:40%," tuturnya.

Menurutnya, hasil penggunaan dana desa lebih cepat ialah penurunan kemiskinan desa di awal pandemi, yakni menurun 0,03% antara Maret 2019-2020. Maka, reformasi penyaluran dana desa ini berlanjut pada 2021.

Untuk itu, Abdul Halim mengingatkan bahwa penggunaan dan desa tidak boleh dipihak ketigakan. Bahkan, ke depan sistem pengawasan bakal semakin diperketat.

"Kita terus kawal. Bahkan ke depan akan kita kawal agar dana desa ini bagaimana bisa lebih efektif lagi," katanya.

 

KEYWORD :

BLT Dana Desa Mendes PDTT Abdul Halim




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :