Sabtu, 27/04/2024 18:55 WIB

Dirut Bulog Akui Beri Jatah Distribusi Gula untuk CV Semesta Berjaya

Dikatakan Djarot, Bulog wilayah Padang baru mengajukan pengiriman Gula pada 25 Juli 2016

Dirut Bulog Djarot Kusumayakti (Istimewa)

Jakarta - Direktur Utama Badan Urusan Logsitik (Bulog), Djarot Kusumayakti tak menampik jika pihaknya berikan jatah distribusi gula impor untuk CV Semesta Berjaya yang berada Padang, Sumatera Barat. Pendistribusian tersebut tak luput atas atensi Bulog wilayah Padang.

Hal itu mengemuka usai Djarot menjalani pemeriksaan oleh KPK sebagai saksi untuk tersangka Memi, istri Xaveriandy Susanto. Susanto yang merupakan Dirut CV Semesta Berjaya bersama istrinya itu ditetapkan sebagai tersangka lantaran diduga menyuap Irman Gusman.

Suap itu diduga sebagai pemulus penambahan kuota distribusi gula impor wilayah Sumatera Barat tahun 2016 yang diberikan Bulog kepada CV Semesta Berjaya.

Dikatakan Djarot, Bulog wilayah Padang baru mengajukan pengiriman Gula pada 25 Juli 2016. Atas permintaan itu, kemudian gula dikirim ke Padang pada 29 Juli 2016. Nah, selaku distributor, CV Semesta Berjaya baru membayar pada 29 Juli 2016.

"Karena memang Padang mengajukannya baru tanggal 25 Juli. Pembayaran yang dilakukan oleh CV SB (Semesta Berjaya) baru tanggal 29 Juli," ungkap Djarot sebelum meninggalkan gedung KPK, Jakarta, Rabu (13/10/2016) malam.

Bulog wilayah Padang sendiri mengajukan pengiriman gula sebanyak 3000 ton. Sementara gula yang dapat dikirim sebanyak 1000 ton. Sayangnya, Djarot tak merinci berapa banyak gula yang disalurkan atas pembayaran CV Semesta Berjaya itu.

"Dari permintaan 3000, ada 1000," imbuh dia.

Djarot pun tak menepis jika distribusi gula itu dilakukan usai dirinya ditelepon Irman Gusman yang saat itu menjabat Ketua DPD RI. Pun demikian, Djarot menepis hal tersebut dilakukan lantaran ada atensi khusus dari Irman.

"Pak Irman telepon dilakukan sekitar tanggal 20 Juli 2016. Tanpa ditelpon Pak Irman pun, saya tidak bisa kirim. Wong saya gulanya baru siap tanggal 20 Juli itu dan kami salurkan baru tanggal 29‎ Juli," kata Djarot.

Djarot mengklaim pengiriman itu dilakukan lantaran harga gula di Padang meningkat drastis. Lonjakan harga Gula, lanjut Djarot, membuat Menteri Perdagangan saat itu, Rachmat Gobel mengeluarkan instruksi.

"Sesuai perintah dari Mendag, stok gula yang ada agar didistribusikan ke semua wilayah yang mengalami harga ekstrem. Sehingga saya ingin simpulkan, satu, tak ada kuota. Dua, kita akan kirim ke semua wilayah yang ada kenaikan ektremnya. Salah satunya Padang," tandas Djarot.

Sebelumya, KPK baru menetapkan tiga orang tersangka kasus dugaan suap rekomendasi penambahan kuota distribusi gula impor wilayah Sumatera Barat tahun 2016 yang diberikan Bulog kepada CV Semesta Berjaya. Ketiganya, yakni bekas Ketua DPD RI, Irman Gusman serta Direktur Utama CV Semesta Berjaya, Xaveriandy Sutanto dan istrinya, Memi‎.

Irman diduga menerima suap Rp 100 juta dari Xaveriandy dan Memi terkait rekomendasi penambahan kuota distribusi gula impor untuk CV Semesta Berjaya.

KEYWORD :

KPK Korupsi Irman Gusman Djarot Kusumayakti




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :