Jum'at, 26/04/2024 06:57 WIB

Iran Rencana Impor 42 Juta Dosis Vaksin COVID-19

Iran telah memesan sekitar 16,8 juta suntikan COVAX, sebuah proyek vaksin yang disetujui oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Menurut ilmuwan Inggris, vaksin Covid-19 baru akan tersedia paling cepat awal tahun depan (Foto: Mirror)

Teheran, Jurnas.com - Iran akan menerima pengiriman hampir 42 juta dosis vaksin virus corona (COVID-19) untuk mengimunisasi kelompok populasi berisiko tinggi terhadap penyakit sementara masyarakat akan menerima suntikan yang sedang dikembangkan di dalam negeri.

Juru bicara Administrasi Makanan dan Obat Iran (IFDA), Kianoush Jahanpour mengatakan, Iran telah memesan sekitar 16,8 juta suntikan COVAX, sebuah proyek vaksin yang disetujui oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Namun, Jahanpour menegaskan kembali pernyataan pemerintah sebelumnya bahwa sanksi Amerika Serikat (AS) menghambat masalah pembayaran terkait COVAX.

"Selain itu, sedang dilakukan negosiasi dengan empat negara untuk melakukan pre-order 20 hingga 21 juta dosis vaksin (virus) corona yang jika disetujui IFDA akan digunakan di dalam negeri," kata Jahanpoour pada Selasa (8/12).

Jahanpoour mengatakan, empat juta dosis vaksin lagi akan dipasok melalui usaha manufaktur bersama antara perusahaan Iran dan asing.

Dia menegaskan bahwa pasokan vaksin dari luar negeri akan secara eksklusif didedikasikan untuk kelompok populasi berisiko tinggi, termasuk orang tua, mereka yang menderita penyakit yang melemahkan dan petugas kesehatan.

"Sisa kebutuhan negara akan dipenuhi melalui manufaktur dalam negeri," kata Jahanpour.

Perusahaan farmasi Iran telah diberikan kontrak untuk mengembangkan vaksin untuk COVID-19, penyakit yang disebabkan oleh virus corona, dengan pengumuman pemerintah baru-baru ini yang menunjukkan bahwa salah satu dari mereka telah memulai uji klinisnya.

Jahanpour mengatakan pekan lalu bahwa awal persidangan belum dipublikasikan karena banyak relawan yang menerima suntikan.

Pejabat itu mengatakan bahwa uji coba tersebut mencakup orang-orang berusia antara 18 dan 50 tahun yang tidak memiliki catatan penyakit yang melemahkan dan telah dites negatif COVID-19. (Press TV)

KEYWORD :

Sanksi Amerika Serikat Pandemi COVID-19 Iran Kianoush Jahanpour




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :