Jum'at, 19/04/2024 16:12 WIB

Aktivis`98 Sebut MRS, FPI, dan KAMI Biang Keladi Intoleransi-Radikalisme

Munculnya para pendakwah agama yang memakai narasi kebencian dan caci maki

Aktivis Reformasi 1998

Jakarta, Jurnas.com - Para Aktivis Reformasi 1998 dan Relawan menyebut kepulangan Imam Besar FPI, M. Rizieq Shihab (MRS) ke Indonesia menguatkan adanya sikap intoleransi dan radikalisme di tanah air.

Ketua Umum PIJAR 98 Sulaiman Haikal mengatakan, banyak agenda-agenda penting pemerintan terganggu dan terhambat lantaran ulah kalangan intoleransi-radikalisme yang mengatasnamakan agama, bahkan melibatkan generasi muda dan perempuan di Indonesia.

"Paham radikalisme meningkat intensitasnya, tercermin dari makin banyaknya konten-konten radikal yang teridentifikasi dan diblokir Kementerian Komunikasi dan Informatika," kata Haikal saat acara konsolidasi nasional aktivis `98 dan relawan nasional Jokowi di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (5/12/2020).

Acara itu dihadiri juga oleh Bob Randilawe dari PA GMNI, Gatot dari Perhutanan Sosial, Marlin dari Prodem, Behom dari Aldera, juga tampak dokter Hanibal, serta para aktivis lainnya.

Adapun organ aktivis 98 yang ikut adalah PPJNA 98, PIJAR 98, RNA 98, Barikade 98 Jabar, PA GMNI, Jubir Milenial TKN, Joman, PPG, KPPSMI, GRB 98, Prodem 98 Cianjur, Relawan Indonesia Hebat, NIDS Bandung, Prodem Jawa Timur.

Menurut Haikal, munculnya para pendakwah agama yang memakai narasi kebencian dan caci maki. Mereka adalah cikal bakal radikalisme.

"Hal itu sejatinya tidak hanya mengancam pemerintahan Jokowi, namun juga eksistensi keutuhan bangsa Indonesia," tandas Haikal.

Haikal pun menegaskan bahwa para aktivis `98 merasa terpanggil, karena iklim demokrasi yang dinikmati rakyat sekarang ini merupakan hasil dari jerih payah, darah, dan air mata aktivis reformasi 98.

"Makanya, jika ada siapa pun yang mencoba merusak demokrasi, pluralisme, dan kesetaraan dengan cara arogan mengangkangi hukum dan sok kuasa, akan berhadapan dengan perlawanan rakyat Indonesia," jelas Haikal.

Konsolidasi Nasional Aktivis `98 dan Relawan menghasilkan 4 butir pernyataan sikap:
1. Kami menuntut M. Rizieq Shihab (MRS) agar segera ditangkap sebab pelanggaran demi pelanggaran hukum sudah terlalu sering dilakukan, bahkan dengan aksi menantang yang ditunjukkan secara terang-terangan kepada otoritas negara. Jika terus dibiarkan, bisa membahayakan persatuan sosial dan keutuhan NKRI.

2. Pemerintah agar segera mengambil sikap tegas untuk membubarkan Front Pembela Islam (FPI) dan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) sebab secara ideologis maupun praktik, FPI dan KAMI sudah menjadi ancaman negara.

Sejak kelahirannya pada 1998, FPI terus menerus menggoreng isu populisme kanan, identitas, dan khilafah sebagai bagian utama perjuangan mereka. Berbeda dengan ormas Islam moderat lain, FPI justru anti-demokrasi, anti keberagaman, dan cenderung memusuhi pemerintah.

Begitupun dengan KAMI, sejak dideklarasikan terus menerus menyebarkan kebencian, menghasut orang untuk melawan terhadap pemerintah yang sah, menyebarkan konten ujaran kebencian dan menganjurkan kekerasan berdasarkan sentiment SARA.

3. Kami yang berhimpun dalam Gerakan Pendukung Jokowi Sejati, menuntut dan akan mendukung Pemerintah untuk secara tegas menghilangkan radikalisme terorisme yang berbalut agama di Negara Kesatuan Republik Indonesia.

4. Tangkap dan adili dalang dan donator dari gerakan inteloransi, radikalisme dan terorisme berbalut agama di Indonesia

KEYWORD :

Haikal Sulaiman Aktivis Reformasi 1998 M. Rizieq Shihab




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :