Minggu, 08/12/2024 15:34 WIB

Menag: Kekerasan Beragama Dimulai dari Sikap Intoleransi

Dari perspektif agama, lanjut Menag, kemajemukan adalah rahmat, kasih sayang dan kehendak Tuhan.

Menteri Agama Facrul Razi (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi menyebut kekerasan yang dibungkus berbagai hegemoni dan identitas, baik agama, budaya, agama, kelompok dan suku telah mengikis rasa saling menghormati, kasih sayang, perdamaian, dan persatuan.

"Peristiwa-peristiwa kekerasan sangat mengusik rasionalitas dan nurani masyarakat dunia, termasuk pula masyarakat Indonesia. Seluruh umat beragama telah bersama-sama mengungkapkan keprihatinannya dan mengecam tindakan-tindakan kekerasan dan menjurus ke arah perpecahan, yang hampir selalu dimulai dari sikap intoleransi," kata Menag pada Rabu (25/11).

Dari perspektif agama, lanjut Menag, kemajemukan adalah rahmat, kasih sayang dan kehendak Tuhan. Tuhan tidak menciptakan satu jenis pohon, atau satu jenis bunga, atau satu jenis spesies ikan, atau satu spesies rumput, atau batu, atau gunung, atau bahkan satu jenis sel molekul saja.

"Kemajukan itulah yang membuat kehidupan menjadi lebih dinamis dan berwarna, saling menopang, saling mengenal, dan saling mengasihi dan menyayangi," ujar dia.

Menag mengatakan, ada banyak agama di Indonesia. Di masing-masing agama dan kepercayaan terdapat pandangan yang berbeda-beda. Pemeluk agama berhak berpandangan bahwa yang dianutnya adalah agama yang paling benar.

Namun di sisi lain, pemeluk agama berbeda juga punya hak berpandangan hal yang sama bagi agama yang dianutnya.

"Untuk itulah pentingnya rasa saling menghargai dan menghormati antar pemeluk agama dan kepercayaan lainnya," jelas Menag.

Menag menilai bahwa dialog kerukunan beragama saja saat ini tidak cukup memadai dalam merawat kemajemukan-keindonesiaan. Lebih dari itu, penguatan dan pengarusutamaan moderasi beragama sangat mendesak dilakukan tokoh agama, seluruh komponen masyarakat, serta pemerintah sebagai justifikasi kehadiran negara.

"Penguatan moderasi beragama sangat mendesak dilakukan. Agama selalu lahir dalam misi mulianya, yaitu perdamaian dan keselamatan," tandas dia.

KEYWORD :

Menteri Agama Fachrul Razi Moderasi Beragama Sikap Intoleransi Kemenag




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :