Jakarta - Data yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan tahun 2016 mengungkap, banyak warga DKI Jakarta yang mengidap darah tinggi atau yang dikenal hipertensi. Temuannya lagi, indeks masa tubuh penduduk Jakarta 49 persennya terbilang gemuk.
Hal itu dikemukakan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes Dr Lilik Sulistiyowati. Sebanyak 48,1 persen beresiko penyakit darah tinggi atau yang dikenal dengan hipertensi. Data tersebut diperoleh dari hasil screening penduduk Jakarta yang berada di 30 pasar.
Alasan pasar dijadikan sampling, kata dia, merupakan berkumpul banyak orang dengan berbagai latar belakang. "Yang kami screaning hanya orang dewasa untuk tiga tes indikator. Yaitu gula darah, tekanan darah, dan BMI/Indeks Masa Tubuh," ujar Lilik.
Sedangkan untuk pengidap gula darah, sebanyak 27,1 persen penduduk Jakarta berisiko terserang diabetes. Data screaning tersebut menunjukkan ada perubahan pola kebiasaan hidup warga Jakarta yang lebih menyukai makanan lezat ketimbang bergizi.
"Makanan itu ada dua, makanan sehat dan makanan lezat. Kalau ingin sehat, pilihlah makanan sehat yaitu dengan porsi 50 persen sayur dan buah. Separohnya lagi untuk karbohidrat dan protein. Polanya, lima sendok makan karbohidrat, empat sendok makan gula, dan satu sendok teh garam," ujar Lilik.
Mengidap Darah Tinggi Kemenkes Hipertensi Jurnas.com