
Gedung Kementerian Pertahanan AS, Pentagon
Washington, Jurnas.com - Pejabat senior Amerika Serikat (AS) menyebut ancaman keamanan terhadap pejabat militer dan sipil kian meningkat, tidak hanya hanya ketika bepergian ke luar AS, tetapi juga ketika berada di tanah Amerika.
Dikutip dari Fox News pada Jumat (30/10), pejabat keamanan meyakini ancaman tersebut terkait dengan terbunuhnya Jenderal Iran Qasem Soleimani oleh pasukan AS pada Januari lalu.
Sumber anonim mengatakan bahwa kekhawatiran AS terhadap Iran yang merugikan pejabat Amerika, juga meluas ke pejabat sipil.
Jurgen Klopp Tolak Tawaran Latih Timnas AS
Militer, intelijen, dan penegak hukum AS telah diberi pengarahan bulan lalu untuk memperingatkan mereka tentang ancaman tersebut.
Pejabat FBI, CIA, dan militer pertama kali bertemu pada 22 September menyusul insiden yang melibatkan seorang pejabat senior Departemen Pertahanan, yang mengaku diikuti oleh seorang warga asing asal Iran.
Pejabat DOD yang meminta namanya tidak disebutkan, diikuti setelah masuk ke SUV hitam milik pemerintah setelah meninggalkan Pentagon.
Pengemudi yang diidentifikasi sebagai warga negara Iran dengan pelat Virginia, mengikuti mereka sejauh lima hingga tujuh mil, dan dilaporkan mengemudi secara agresif pada waktu-waktu tertentu.
Jurgen Klopp Tolak Tawaran Latih Timnas AS
Pentagon mengeluarkan peringatan "Waspada", juga dikenal sebagai BOLO, dan memberi tahu otoritas penegak hukum federal tentang insiden tersebut.
Kendati demikian, menurut laporan NBC, Pentagon dan pejabat FBI tidak setuju peristiwa pembuntutan tersebut merupakan upaya nyata untuk menargetkan pejabat senior DOD atau tidak.
"Departemen Pertahanan sangat memperhatikan keselamatan semua personel kami," kata juru bicara Pentagon Jonathan Hoffman kepada NBC.
"Kami tidak akan membahas intelijen mengenai potensi ancaman terhadap para pemimpin senior atau berbagai tindakan perlindungan kekuatan yang kami miliki untuk mengatasi ancaman ini," sambung dia.
KEYWORD :Pejabat AS Amerika Serikat Qassem Soleimani Pentagon