Sabtu, 27/04/2024 09:17 WIB

Ayatollah Khamenei Minta Pemuda Prancis Pertanyakan Emanuel Macron soal Penghinaan Nabi

Rabu lalu, Macron mendukung seorang guru Prancis yang menampilkan kartun yang menghina Nabi Muhammad di kelasnya.

Pemimpin Revolusi Islam Iran, Ayatollah Sayyid Ali Khamenei memberi isyarat saat pertemuan dengan ratusan siswa terbaik di Teheran, 9 Oktober 2019. (Foto oleh Khamenei.ir)

Teheran, Jurnas.com - Pemimpin Revolusi Islam Iran, Ayatollah Seyyed Ali Khamenei mendesak para pemuda Prancis mempertanyakan alasan yang mendasari dukungan Presiden Emanuel Macron untuk penghinaan terhadap Nabi Muhammad atas nama kebebasan berbicara.

"Tanyakan presiden Anda mengapa dia mendukung penghinaan Utusan Tuhan atas nama kebebasan berekspresi," kata Ayatollah Khamenei  kepada para pemuda dalam sebuah pernyataan pada Rabu (28/10). 

"Apakah kebebasan berekspresi berarti menghina, terutama orang yang sakral?" tanya Ayatollah Khamenei.

Rabu lalu, Macron mendukung seorang guru Prancis yang menampilkan kartun yang menghina Nabi Muhammad di kelasnya. "Prancis tidak akan pernah meninggalkan karikatur," kata Macron, membela guru sejarah, Samuel Paty, yang dibunuh Chechnya, remaja yang berusia 18 tahun. 

Mengomentari serangan itu, Macron mendeskripsikan Islam sebagai agama dalam krisis di seluruh dunia, mencoba menunjukkan bahwa penyerang termotivasi untuk membunuh gurunya karena keyakinan daripada radikalisme.

Macron menegaskan posisinya lagi pada Minggu lewat sebuah kicauan, "Kami tidak akan menyerah, selamanya." Pemimpin menyebut penghinaan negarawan Prancis itu sebagai tindakan bodoh yang menghina alasan orang-orang, yang telah memilihnya untuk berkuasa.

Sementara itu, Ayatollah Khamenei, bertanya mengapa dari sudut pandang Prancis mempertanyakan Holocaust adalah kejahatan yang membutuhkan hukuman penjara, sementara menghina Nabi Muhammad bisa dimaafkan.

"Pertanyaan berikutnya untuk ditanyakan adalah: mengapa menimbulkan keraguan tentang Holocaust merupakan kejahatan? Mengapa siapa pun yang menulis tentang keraguan seperti itu diperbolehkan dipenjara sambil menghina Nabi (saw)?" kuca Ayatollah Khamenei.

Tindakan keras kepala negara Prancis telah membuka pintu banjir reaksi keras dari Muslim di seluruh dunia, dengan banyak negara dan masyarakat Muslim mengeluarkan pernyataan mengutuk terhadap Macron atau meningkat dalam ribuan protes yang kuat.

Banyak perusahaan dan asosiasi Muslim juga memboikot barang-barang Prancis sebagai protes. (Press TV)

KEYWORD :

Iran Ayatollah Seyyed Ali Khamenei Penghinaan Nabi Emanuel Macron




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :