Minggu, 28/04/2024 14:31 WIB

Perempuan Belu Ditangkap dan Digunduli Aparat Timor Leste

Kata Antonio, istrinya ditangkap dengan tuduhan tidak punya  dokumen  lengkap saat memasuki Timor Leste saat  membawa tiga ekor babi.

Atambua - Antonio Da Costa, suami dari korban penangkapan Antoneita Goncalves  mengharapkan Pemerintah Daerah Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur,  segera berkoordinasi dengan Pemerintah Negara Timor Leste terkait pembebasan istrinya yang ditangkap saat membawa babi ke negara itu untuk urusan adat.

"Kasus penangkapan istri saya ini sudah sebulan yang lalu dan kami sudah minta tolong sama Pemda, tetapi hingga kini belum ada jawaban dari Pemda Belu," kata Antonio Da Costa saat bertemu dengan Komandan Korem 161/Wirasakti Kupang Brigjen TNI Heri Wiranto di Desa Haliwen, Atambua, Kabupaten Belu, Senin.

Antonio mengatakan,  istrinya ditangkap oleh polisi perbatasan asal Timor Lest di Batugade, yang jaraknya hanya sekitar 900 meter dari pintu perbatasan kedua negara.

Kata Antonio dilansir Antara,   istrinya ditangkap dengan tuduhan tidak mempunyai surat atau dokumen yang lengkap saat memasuki Timor Leste dengan membawa tiga ekor babi untuk urusan adat. "Padahal surat izin dari pos lintas batas Indonesia dari pihak imigrasi serta paspor sudah lengkap," kata Antonius.

Pasca ditangkap pada awal September lalu, istri dari Antonius langsung dibawa ke pengadilan untuk dihakimi dan pada akhirnya istri dari Antonius langsung dijebloskan ke dalam penjara dengan kepala dicukur botak.

"Banyak kasus penyelundupan sering terjadi di Timor Leste tetapi mereka tidak menangkapnya, tetapi saat istri saya membawa babi tiga ekor untuk urusan adat dan semua surat-surat lengkap,  justru ditangkap dan dibuat seperti seorang kriminal berat,sampai-sampai di cukur rambutnya padahal ia perempuan," tambahnya.

Antonius sendiri mengatakan, sejauh ini sudah menyampaikan kepada pemda setempat, tetapi tidak ada respon dari Pemda setempat, seolah-olah meremehkan hal tersebut.

Brigjen TNI Heri Wiranto yang mendengarkan keluh kesah dan harapan dari keluarga korban tersebut, mengaku prihatin dengan hal tersebut. Dan akan menyampaikan hal tersebut kepada Pemda Belu, serta Anggota DPRD Belu dan Gubernur NTT untuk membicarakan hal tersebut.

"Saya besok akan langsung bertemu dengan orang-orang di konsulat Timor Leste di Kupang untuk membicarakan hal ini. Tetapi saya minta agar keluarga korban tidak melakukan hal-hal yang justru nanti dapat menggangu hubungan kerja sama kedua negara yakni Indonesia dan Timor Leste," tambah Danrem.

KEYWORD :

Perbatasan Timor Leste Penangkapan Warga Belu




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :