Jum'at, 19/04/2024 05:45 WIB

PBB Tolak Permintaan AS Perpanjang Embargo Senjata Iran

Bulan lalu Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengupayakan agar sanksi PBB terhadap Iran kembali diberlakukan, agar embargo senjata konvensional ke Iran tidak berakhir pada 18 Oktober.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), General Antonio Guterres (Foto: Presstv)

New York, Jurnas.com - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB), Antonio Guterres mengatakan tidak dapat mengambil tindakan apa pun atas deklarasi Amerika Serikat (AS), yang meminta semua sanksi PBB terhadap Iran diberlakukan kembali.

"Tampaknya ada ketidakpastian apakah proses tersebut ... benar-benar dimulai dan bersamaan apakah penghentian (sanksi) ... terus berlaku atau tidak," tulis Guterres dalam sebuah surat kepada Dewan Keamanan PBB, dikutip dari Reuters.

 

Guterres mengatakan masih menunggu klarifikasi dari status sanksi Iran, agar tidak mengambil tindakan apa pun untuk mendukung sanksi kemabli.

Bulan lalu Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengupayakan agar sanksi PBB terhadap Iran kembali diberlakukan, agar embargo senjata konvensional ke Iran tidak berakhir pada 18 Oktober.

Tetapi 13 dari 15 anggota Dewan Keamanan PBB mengatakan langkah itu batal karena Pompeo menggunakan mekanisme yang disepakati di bawah kesepakatan nuklir 2015 antara Iran dan kekuatan dunia, yang dihentikan AS pada 2018.

AS berargumen hal itu memicu kembalinya sanksi, yang dikenal sebagai "snapback",  karena resolusi PBB yang mengabadikan pakta tersebut masih menamakannya sebagai peserta.

Para diplomat mengatakan hanya sedikit negara yang kemungkinan akan menerapkan kembali langkah-langkah yang dicabut berdasarkan kesepakatan 2015 yang bertujuan untuk menghentikan Iran mengembangkan senjata nuklir.

"Jika Negara Anggota PBB gagal memenuhi kewajiban mereka untuk menerapkan sanksi ini, Amerika Serikat siap menggunakan otoritas domestik kami untuk memberlakukan konsekuensi atas kegagalan tersebut," kata Pompeo dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (19/9).

Ia mengatakan, dalam beberapa hari mendatang Washington akan mengumumkan langkah-langkah tambahan untuk memperkuat penerapan sanksi PBB dan meminta pertanggungjawaban pelanggar.

Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB Dmitry Polyanskiy menanggapi hal ini di Twitter, "Kami semua dengan jelas mengatakan pada bulan Agustus bahwa klaim AS untuk memicu snapback adalah tidak sah. Apakah Washington tuli?"

Sekutu lama AS, Inggris, Prancis, dan Jerman mengatakan kepada dewan pada hari Jumat bahwa keringanan sanksi PBB untuk Iran akan terus berlanjut dan bahwa setiap keputusan atau tindakan yang diambil untuk memberlakukan kembali sanksi PBB tidak akan memiliki efek hukum.

Alasan tidak memiliki efek hukum karena Washington menggunakan mekanisme yang disepakati berdasarkan kesepakatan nuklir 2015 antara Iran dan kekuatan dunia, yang dihentikan AS pada 2018. (Reuters)

KEYWORD :

Antonio Guterres Sekjen PBB Embargo Senjata Iran Mike Pompeo




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :