
Kartu Tani. (Foto: Ist)
Cilegon, Jurnas.com - Kementerian Pertanian (Kementan) di bawah komando Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo menerapkan pola baru distribusi bantuan yang diberikan pemerintah kepada petani termasuk bantuan pupuk subsidi melalui kartu tani.
Pola baru ini diklaim lebih efektif dan lebih tepat sasaran. Dengan demikian petani tidak perlu khawatir, karena distribusi pupuk subsidi tetap mengacu pada Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (E-RDKK) by name by address yang dilakukan Kementan.
Penyuluh Pertanian Kecamatan Purwakarta sekaligus Koordinator penyuluh Kota Cilegon, Dedi Septriyansa mengatakan jumlah petani yang sudah menerima kartu tani di Kota Cilegon mencapai 1,932. Mereka sudah terdata dalam E – RDKK.
"Dengan memiliki kartu tani, 1,932 petani mendapat kepastian dalam memperoleh pupuk bersubsidi. Kalau tidak ada kartu tani, tidak boleh membeli pupuk bersubsidi. Namun jika petani ingin memaksakan membeli pupuk dan tidak memiliki kartu tani, boleh saja, tetapi bukan pupuk bersubsidi," terang Dedi, Sabtu (12/9).
Menurut Dedi, petani yang masuk dalam sistem E - RDKK tahun 2020 tersebar di delapan kecamatan di Kota Cilegon. Kecamatan tersebut ialah Kecamatan Purwakarta, Kecamatan Cibeber, Kecamatan Citangkil, Kecamatan Ciwandan, Kecamatan Cilegon, Kecamatan Jombang, Kecamatan Gerogol, Kecamatan Pulomerak.
Tingkatkan Produksi Padi Musim Kemarau, Kementan Siap Latih Widyaiswara, Dosen, Guru dan Penyuluh Pertanian
Dedi mengatakan, alokasi pupuk yang diusulkan Urea 390.102 kg, ZA 600 kg, SP 36 : 280.287 kg, NPK 327.635 kg dan organik 44.150 kg.
Ia juga menyatakan bahwa penyuluh terus memberikan sosialisasi dan penjelasan tentang manfaat kartu tani tersebut kepada petani dari awal pendaftaran ke sistem E -RDKK sampai dengan kartu tani tersebut tercetak.
"Petani harus tahu selain digunakan untuk mendapatkan pupuk bersubsidi, kartu tani bisa juga untuk pinjaman kredit di bank dan lain sebagainya," kata Dedi.
Ia mengatakan, petani yang ingin mendapat kartu tani juga harus tergabung dalam kelompok tani (poktan). Jika belum, petani bisa melapor ke penyuluh pertanian di wilayah setempat. Kartu tani akan diberikan secara cuma-cuma tanpa biaya.
"Kartu tani merupakan sebagai jaminan bagi petani bisa untuk mendapatkan pupuk bersubsidi sesuai dengan yang dibutuhkan petani. Semoga dengan adanya kartu tani, pupuk subsidi lancar, produktivitas pun meningkat," kata Dedi.
Di tempat terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan, validasi E-RDKK ini sangat penting untuk merealisasikan bantuan pupuk bersubsisdi.
"Di sinilah peran penyuluh sangat penting untuk mendata dan menginputnya dalam E-RDKK," katanya.
KEYWORD :Pupuk Subsidi Dedi Nursyamsi E-RDKK Syahrul Yasin Limpo