Jakarta - Politik memang tak menggiring kawan selalu segendang seiringan. Ada saatnya, di tempat lain kawan layaknya lawan yang berbeda haluan.
Partai Golar dan Hanura menjadi dua entitas politik yang tak bisa dipisahkan dalam ikatan koalisi di Pilkada DKI, dengan satu kepentingan memenangkan cagub-cawagub Ahok-Djarot. Kendati seperti dua sisi mata uang di Pilkada DKI, dua partai politik ini ternyata tak berhaluan sama di DPR.Usulan fraksi Golkar untuk mendorong kembali Setya Novanto (Setnov) sebagai ketua DPR tak mendapatkan sambutan positif dari Hanura. Dengan terbuka fraksi Hanura menolak opsi fraksi Golkar.Fraksi Hanura berdiri pada alasan kegaduhan politik yang bisa muncul jika Setnov dipaksakan kembali menjabat sebagai ketua DPR.
Ikuti Update jurnas.com di
Google News: http://bit.ly/4omUVRy
Terbaru: https://jurnas.com/redir.php?p=latest
Langganan : https://www.facebook.com/jurnasnews/subscribe/
Youtube: https://www.youtube.com/@jurnastv1825?sub_confirmation=1
KEYWORD : Google News: http://bit.ly/4omUVRy
Terbaru: https://jurnas.com/redir.php?p=latest
Langganan : https://www.facebook.com/jurnasnews/subscribe/
Youtube: https://www.youtube.com/@jurnastv1825?sub_confirmation=1
Pilkada DKI Wakil Sekretaris Fraksi Hanura DPRRI Dadang Rusdiana


























