Marlen Sitompul | Senin, 26/09/2016 11:58 WIB
Juru Bicara Partai Golkar Nurul Arifin
Jakarta - Partai Golkar meminta agar PDI Perjuangan (PDIP) tidak memonopoli tim pemenangan pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok-Djarot Saiful Hidayat di Pilkada DKI. Sebab, Ahok-Djarot akan terancam gagal.
Juru Bicara Partai
Golkar Nurul Arifin mengatakan, partai yang tergabung dalam koalisi pasangan
Ahok-Djarot tidak boleh mengandalkan ego sektoral.
"Timses itu merupakan partai pendukung, jangan mengandalkan ego masing-masing. Alangkah baiknya melebur saja," kata Nurul, kepada Jurnas.com, Jakarta, Senin (26/9).
Untuk itu, Nurul meminta agar
PDIP tidak memonopoli tim pemenangan
Ahok-Djarot. Sebab, tim sukses (Timses) pasangan
Ahok-Djarot harus diisi oleh empat partai pendukung, yakni
Golkar,
PDIP, NasDem, dan Hanura.
"Sebaiknya rendah hati, tidak mendominasi dan memonopoli. Kami berharap bersatu, tanpa memilah-milah," tegasnya.
Jika
PDIP memonopoli Timses, kata Nurul, maka pemenangan pasangan
Ahok-Djarot terancam gagal di
Pilkada DKI Jakarta 2017 nanti.
"Kalau ada partai yang merasa disingkirkan, maka nanti akan sulit memenangkan. Karena semua partai itu memiliki kader dan basis partai sendiri," tandasnya.
Sebelumnya, Sekjen
PDIP Hasto Kristyianto mengatakan, partainya akan membentuk tim kampanye internal tanpa
Golkar, NasDem, dan Hanura. Tim tersebut untuk menggerakkan seluruh kadernya guna memenangkan
Ahok-Djarot.
"Kami sekarang membentuk tim kampanye di internal
PDIP, anggota dan kader termasuk kerjasama terhadap seluruh sumberdaya yang dimiliki
PDIP," kata Hasto, di kediaman Megawati, beberapa waktu lalu.
KEYWORD :
Pilkada DKI Jakarta Pilgub DKI Jakarta PDIP Golkar Ahok-Djarot Nurul Arifin