Jakarta - PDIP mengisyaratkan akan mengambil alih posisi ketua tim pemenangan Ahok-Djarot. Hal itu terkesan dari keinginan partai berlambang banteng moncong putih itu dalam mengajukan syarat penentuan ketua tim pemenangan Ahok-Djarot.
Ketua DPP PDIP bidang organisasi dan pengkaderan yang juga cawagub Ahok, Djarot Syaiful Hidayat mengutarakan, partainya menuntut agar ketua tim pemenangan Ahok-Djarot mengacu pada jumlah suara masing-masing partai yang tergabung dalam koalisi pendukung.
"PDIP kan punya suara yang lebih besar dari mereka (Golkar, NasDem, Hanura)," kata Djarot di kantor Balaikota DKI, Jakarta, Kamis (22/9/2016).
Jika acuan menentukan ketua tim pemenangan Ahok-Djarot adalah jumlah perolehan suara ataupun jumlah kursi di DPRD DKI Jakarta, maka PDIP diatas angin karena memiliki 28 kursi DPRD DKI, sedangkan Golkar hanya sembilan kursi. Adapun Hanura memiliki 10 kursi, dan NasDem hanya lima kursi.
Djarot mengatakan PDIP memiliki komitmen yang serius untuk memenangkan pasangan cagub-cawagub bersama Golkar, Hanura dan Nasdem. Bahkan, lanjut Djarot, PDIP akan membentuk tim pemenangan internal untuk menopang kerja koalisi keempat partai sekoalisinya.
"Namun yang didaftarkan di KPU cuma satu (tim pemenangan). Itu yang gabungan (yang didaftarkan). Yang internal hanya untuk kami," ungkapnya.
Posisi ketua tim pemenangan Ahok saat ini ditempati kader Golkar Nusron Wahid. Namun setelah PDIP bergabung, struktur tim pemenangan hendak dirombak dan partai banteng moncong putih ingin mengambil alih posisi ketua tim pemenangan.
Pilkada DKI Jakarta Ahok PDIP Jurnas.com