Selasa, 14/05/2024 18:13 WIB

Covid-19 Memburuk, Serikat Perawat Israel Ancam Mogok Kerja

Perawat Israel mengancam akan melakukan pemogokan karena kekurangan tenaga medis

Petugas medis Israel (foto: Middleeast)

Jakarta, Jurnas.com - Asosiasi Perawat Israel mengancam akan melakukan pemogokan karena Pemerintah enggan menambah jumlah tenaga medis di tengah meningkatnya kasus virus corona baru atau covid-19 di wilayah tersebut.

Dilansir Middleeast, Jumat (17/07), para perawat bersiap untuk mogok, menuntut dana pemerintah untuk 1.500 staf perawat tambahan dan penguatan staf di bangsal covid-19

Asosiasi Perawat Nasional, yang merupakan serikat keperawatan Israel, menyerukan tindakan atas kekurangan tenaga medis, menyusul 1000 staf medis di karantina dengan covid-19, dan tingkat kecemasan perawat.

Pejabat serikat perawat Ilana Cohen menyampaikan peringatan keras kepada pemerintah Israel mengenai sistem perawatan kesehatan dan kapasitasnya untuk menangani pandemi.

"Jika kita tidak memedulikan diri kita sendiri dengan perubahan yang perlu diterapkan, situasinya akan berakhir dengan bencana bagi sistem kesehatan. Departemen Keuangan tidak menanggapi tuntutan kami. Semua sama, perawat akan terus bekerja di departemen covid-19 sesuai dengan jadwal reguler, meskipun ada pemogokan," katanya.

Hal ini merupakan pukulan berat bagi pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang sudah rapuh ketika mereka berusaha untuk mengatasi pemogokan pekerja sosial baru-baru ini dan apa yang oleh para ahli telah dinyatakan sebagai `gelombang kedua` infeksi.

Israel saat ini melaporkan 46.059 jumlah kasus covid-19, dengan kematian mencapai 384 jiwa.

KEYWORD :

Perawat Israel Kasus Covid-19




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :