Sabtu, 20/04/2024 16:16 WIB

Wow, Jaya Raya Kini Miliki GOR Megah

Sepanjang sejarah perhelatan Olimpiade, tercatat para pemain Jaya Raya sukses menyabet tiga medali emas, satu perak, dan satu perunggu.

Menpora Imam Nahrawi bersama Ketua Pembina Yayasan Pembangunan Jaya Raya, Ciputra dan Ketua Umum PB PBSI Gta Wirjawan di sela-sela peresmian GOR PB Jaya Raya di Jalan Garuda, Tangerang Selatan, Kamis

Perkumpulan Bulutangkis (PB) Jaya Raya kini memiliki pusat pelatihan baru. Gedung Olahraga (GOR) yang representatif dan megah itu didirikan di Jalan Garuda, Kelurahan Sawah Baru, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan.

GOR PB Jaya Raya ini dibangun di atas lahan seluas 1,3 hektare, dengan bangunan gedung bulutangkis seluas 4.583 meter persegi. Gedung bulutangkis ini berisi 16 lapangan dengan tribun untuk 500 penonton. Di arena ini juga dibangun fasilitas ruang fitnes, 10 ruangan kelas, ruang rapat, ruang kantor, perpustakaan, media, kantin. Selain itu, ada bangunan asrama atlet tiga lantai dengan 25 kamar untuk atlet putra dan 25 atlet putri yang dapat menampung sekiitar 132 atlet. Bangunan penunjang seperti ruang makan, dapur, ruang cuci, seluas 260 meter persegi.

Menpora Imam Nahrawi meresmikan GOR baru PB Jaya Raya tersebut, Kamis (15/9) pagi. Hadir dalam acara ini Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany, Pendiri Yayasan Pembangunan Jaya Ir. Ciputra, Ketua Umum PB PBSI Gita Wirjawan, dan para atlet dan mantan atlet bulutangkis nasional diantaranya Icuk Sugiarto, Ivanna Lee, Rudi Hartono, Imelda Wigoena, Susy Susanti, Alan Budikusuma, Candra Wijaya, Markis Kido, dan Hendra Setiawan.

Menpora menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada atlet PB Jaya Raya yang sudah mengharumkan nama Indonesia di dunia, lewat cabang bulu tangkis. "Di forum ini hadir legenda bulutangkis nasional dan telah mengabdikan hidupnya untuk bulutangkis Indonesia seperti Susi Susanti, Candra Wijaya, Markis Kido dan Hendra Setiawan, " ujarnya.

Pemerintah, lanjutnya, memberikan apresiasi yang tinggi kepada PB Jaya Raya yang tidak hanya melahirkan juara-juara dunia, tetapi juga memberikan inspirasi bagi kita semua dalam komitmennya mendidik, membina dan mengembangkan sekaligus memajukan olahraga di Tanah Air, khususnya olahraga bulutangkis.

Ketua Pembina Yayasan Pembangunan Jaya Raya, Ciputra dalam sambutanya menceritakan awal mula berdirinya Klub PB Jaya Raya. "Ketika ditawarkan  oleh Gubernur DKI Ali Sadikin 40 tahun lalu untuk memajukan olahraga cabang  atletik dan sepakbola, saya juga berimajinasi untuk membangun cabang Bulutangkis dan saya sampaikan kepada pak Gubernur untuk mendirikan PB Jaya Raya," kenang Ciputra.

Diakuinya,  PB Jaya Raya saat ini mengalami kemunduran karena dua Olimpiade berturut-turut yang lalu, atletnya tidak berhasil memperoleh medali. "Karenanya, melalui pembangunan Gedung Olahraga dan Sport Science mampu mengembalikan kegemilangan PB Jaya Raya." Jelas Ciputra.

Sepanjang sejarah perhelatan Olimpiade, tercatat para pemain Jaya Raya sukses menyabet tiga medali emas, satu perak, dan satu perunggu. Medali emas dipersembahkan oleh Susy Susanti pada Olimpiade Barcelona 1992, lalu Candra Wijaya/Tony Gunawan di Olimpiade Sydney 2000, dan Markis Kido/Hendra Setiawan pada Olimpiade Beijing 2008.

Sementara medali perak dipersembahkan oleh Mia Audina di Olimpiade Atlanta 1996 dan perunggu diraih oleh Susy Susanti, juga pada Olimpiade Atlanta 1996. Selain itu, penggawa PB Jaya Raya sejak berdiri tahun 1976 terus ikut mengharumkan nama Indonesia di berbagai kejuaraan internasional. Tercatat, selain sukses merebut tiga emas Olimpiade, pemain Jaya Raya juga menyabet 8 medali emas Kejuaraan Dunia, 12 kali juara All England, 8 kali juara Piala Thomas, 3 kali juara Piala Uber, sekali Piala Sudirman, meraih 13 medali emas Kejuaraan Asia, merebut tujuh medali emas Asian Games, dan meraup 59 medali emas SEA Games.

 

Pemain-pemain binaan PB Jaya Raya di antara adalah, Rudy Hartono, Retno Kustiyah, Imelda Wigoena, Rosiana Tendean, Susy Susanti, Bambang Supriyanto, Candra Wijaya, Tony Gunawan, Joko Riyadi, Markis Kido, Hendra Setiawan, Greysia Polii, Nintya Krishinda Maheswari, Adriyanti Firdasari, Bellaetrix Manuputty, Angga Pratama, Della Destiara Haris, Anggia Shitta Awanda, Alfia Eko Prasetyo, dll.

 

Jaya Raya lahir pada tahun 1976 atas prakarsa Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin yang meminta kepada Ir. Ciputra yang saat itu menjabat sebagai Direktur Utama PT Pembangunan Jaya untuk membina cabang sepakbola, atletik, dan bulutangkis. Namun, karena memiliki visi yang tajam, Ciputra akhirnya memilih membina bulutangkis dan membubarkan cabang sepakbola dan atletik.

 

GOR baru ini merupakan pusat pelatihan kedua bagi PB Jaya Raya. Sebelumnya klub ibukota ini membina pemainnya di komplek GOR Rudy Hartono, kawasan Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan yang dibangun pada tahun 1990.  Pusat pelatihan yang anyar ini akan dikhususkan untuk melatih atlet berusia 12 sampai 18 tahun. Selain berlatih, seluruh atlet akan bersekolah dengan kurikulum khusus, sehingga mereka dapat menyelesaikan pendidikan setara SMP dan SMA, meskipun memiliki jadwal latihan bulutangkis yang demikian padat.

Menandai pemakaian GOR baru, Yayasan Pembangunan Jaya Raya menyelenggarakan kejuaraan junior bertaraf internasional yang diakui oleh BWF dengan memebrikan poin ranking junior dunia. Kejuaraan bertajuk Pembangunan Jaya Raya  Junior Grand Prix 2016 dan berhadiah total 30 ribu dolar AS ini berlangsung pada tanggal 13-18 September. Ajang ini diikuti 730 pemain berasal dari tujuh negara yaitu, Thailand, Korea Selatan, Malaysia, China Taipei, Singapura, India, dan tuan rumah Indonesia. Dipertandingkan nomor tunggal putra-putri, ganda putra-putri, dan ganda campuran kelompok umur U-19, U-17, dan U-15.

KEYWORD :

PB Jaya Raya Bulutangkis




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :