Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Nuffic Netherlands Education Support Office (NESO) Indonesia menandatangani program kerjasama beasiswa, Kominfo-StuNed Joint Scholarship Program.
Kesepakatan ditandatangani hari ini (14/9) di kantor Kominfo yang disaksikan oleh Kedutaan Besar Kerajaan Belanda untuk Indonesia. Kerjasama ini diharapkan dapat memaksimalkan kapasitas dan sumber daya kedua lembaga untuk menyediakan lebih banyak beasiswa bagi warga Indonesia yang akan melanjutkan studi pasca-sarjana (Master Program) bidang terkait Teknologi Informasi dan Komunikasi (Information and Communications Technology/ICT) di Lembaga Pendidikan Tinggi Belanda. Basuki Yusuf Iskandar, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kominfo mengatakan, sangat tertarik untuk mengembangkan sumber daya manusia di bidang ICT dan mendorong generasi penerus untuk mendapatkan gelar pasca-sarjana. "Kominfo memiliki sejarah panjang dengan Belanda, setidaknya 5 siswa setiap tahun didukung oleh Kominfo untuk studi di Belanda," ujarnya dalam siaran pers tertulisnya kepada Jurnas.comBaca juga :
Serangan ke Kursk Hancurkan Tiga Jembatan, Presiden Ukraina Sebut Pembalasan Rusia hanya Gertakan
Han Dommers, Direktur Nuffic Netherlands Education Support Offices merasa yakin bahwa kerjasama beasiswa ini dan menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kedutaan Besar Kerajaan Belanda atas dukungannya. StuNed merupakan satu-satunya program beasiswa bilateral yang didanai oleh pemerintah Belanda.
Serangan ke Kursk Hancurkan Tiga Jembatan, Presiden Ukraina Sebut Pembalasan Rusia hanya Gertakan
Baca juga :
Anggota DPR AS dari Partai Republik Sebut Biden Melakukan Pelanggaran yang Dapat Menyebabkan Pemakzulan
Sedangkan Sarah Spronk, Education Advisor (penasihat bidang pendidikan) Kedutaan Besar Kerajaan Belanda untuk Indonesia mengatakan bahwa teknologi informasi adalah alat pemberdayaan terutama bagi kaum muda di Indonesia. "Dan Belanda sangat senang atas kerjasama dengan Indonesia di bidang akademik ini," ujarnya. Program beasiswa ini akan ditawarkan kepada staff madya di bidang ICT untuk belajar di bidang yang terkait, yaitu Ekonomi (contohnya: e-commerce, e-business) dan Hukum (contohnya: cyber law, hukum teknologi). Sebanyak maksimum 10 beasiswa akan diberikan selama dua periode yang akan dimplementasi pada 2017 dan 2018.
Anggota DPR AS dari Partai Republik Sebut Biden Melakukan Pelanggaran yang Dapat Menyebabkan Pemakzulan