Rabu, 08/05/2024 09:43 WIB

Petani Grobogan Lakukan Imunisasi Bibit Padi

Imunisasi mencegah serangan hama sekaligus memperkuat fungsi akar, batang dan daun sehingga tanaman mampu tumbuh secara optimal dalam memanfaatkan pupuk, iklim dan air.

kelompok tani (Poktan) Sido Mulyo Desa Rowosari Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan melakukan penyemprotan bibit padi bersama untuk meningkatkan imunitas bibit padi sejak dini. (Foto: Ist))

Grobongan, Jurnas.com - Kelompok tani (Poktan) Sido Mulyo, Desa Rowosari, Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan, melakukan penyemprotan bibit padi (pesemaian umur 12 hari) untuk meningkatkan imunitas bibit padi sejak dini menggunakan agensia hayati Paenibacillus polimixa.

Imunisasi pada tanaman padi merupakan inovasi baru dalam perlindungan tanaman sedini mungkin. Ini berguna mencegah serangan hama sekaligus memperkuat fungsi akar, batang dan daun sehingga tanaman mampu tumbuh secara optimal dalam memanfaatkan pupuk, iklim dan air.

Diketahui luas sawah Poktan Sido Mulyo 183 hektar, sedang luas total sawah di Desa Rowosari 350 hektare. Adapun varietas yang digemari petani adalah Ciherang, Inpari 32, Sidenuk dan varietas lain.

Ketua Poktan Sido Mulya, Sudiro mengatakan, salah satu faktor pembatas peningkatan produksi padi disebabkan cendawan pyricularia oryzae, yaitu penyakit blas. Untuk mencegah penyakit tersebut dilakukan upaya imunisasi bibit padi di persemaian dengan agensia hayati Paenibacillus polimixa.

"Upaya imunisasi di persemaian padi dengan penyemprotan pada bibit padi umur 12 hari setelah semai (hss). Menggunakan agensi hayati Paenibacillus polimixa bermanfaat untuk mencegah penyakit Blast pada tanaman padi muda (vegetatif)," kata Sudiro.

Ia menambahkan, inovasi ini merupakan bantuan dari Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah yang dikenalkan ke petani dan nantinya petani dapat mengaplikasikan seterusnya, sehingga produksi padi aman di MT II.

Sementara itu, Koordinator Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Gubug, Parno, menjelaskan upaya mengamankan stok pangan sesuai arahan Kementerian Pertanian (Kementan) terus digencarkan hingga di tingkat kelompok tani.

"Di antaranya percepatan tanam padi dimana pada Mei 2020 ini, terdapat luas tambah tanam padi sebanyak 3.127 hektar, optimaliasi alsintan untuk percepatan olah tanah, tanam dan pengairan melalui pompanisasi dan upaya lain agar stok pangan aman," ujar Parno.

Parno menyampaikan bangga kepada petugas POPT, penyuluh dan petani di Desa Rowosari yang bersinergi melakukan upaya imunisasi persemaian padi, agar tanaman padi nanti terhindar dari penyakit blas, perakaran kokoh, batang dan daun yang sehat sehingga produksi padi lebih optimal.

"Saran pengendalian yang dapat dilakukan petani terhadap penyakit blas pada padi sawah adalah penggunaan varietas tahan terhadap penyakit blas, upaya imunisasi bibit padi di persemaian dengan agensia hayati Paenibacillus polimixa, mengurangi frekuensi penggunaan insektisida dengan melihat gejala serangan OPT pada tanaman," katanya.

"Penggunaan pupuk yang berimbang sesuai dosis pemupukan pada padi sawah," tambahnya.

Secara terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, juga menegaskan bicara soal pangan adalah masalah yang utama dan menentukan hidup matinya suatu bangsa, di mana petani harus tetap semangat tanam, olah, dan panen.

"Hal ini membuktikan pertanian tidak pernah berhenti di tengah wabah Covid-19, kepada para penyuluh pertanian diharapkan untuk tetap bekerja mendampingi para petani," jelas Dedi.

KEYWORD :

Petani Grobongan Penyuluh Pertanian Imunisasi Bibit Padi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :