Minggu, 28/04/2024 06:28 WIB

Proyek IPP Jawa 1 Terkendala Lahan dan Pasokan Gas

Semestinya PLN memastikan lokasi dan pasokan energinya terlebih dulu sebelum melakukan tender power plant IPP Jawa 1.

Jakarta - Proyek pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU) IPP Jawa 1 yang telah dilelang PLN terkendala lahan dan ketersediaan gas.

Pengamat Energi UGM Fahmi Radhi mengatakan, semestinya PLN sudah memastikan lokasi dan pasokan energinya terlebih dulu sebelum melakukan tender. Sebab yang namanya proyek power plant sangat tergantung pada lahan dan pasokan energi.

"Kan sudah beberapa kali tender IPP mundur karena kendala lapangan, ketersediaan lahan dan belum adanya energi primer. Mestinya ini clear dulu sebelum tender. Tapi realitanya PLN tidak melakukan," ujarnya.

Ketika kondisi lahan dan pasokan gas belum pasti, lanjut Fahmi, maka para investor juga akan berpikir ulang karena tak bisa memulai pembangunan.

PLN sendiri telah melakukan tender IPP Jawa 1 dengan empat konsorsium yang terpilih. Yakni konsorsium Mitsubishi dan PJB, Adaro dan perusahaan asal Singapura Sembcorp, Pertamina bersama Marubeni dan Sojitz serta konsorsium Medco dan perusahaan asal Timur Tengah, Nebras.

Empat konsorsium ini secara resmi menyatakan minatnya terhadap proyek pembangkit listrik dengan biaya investasi lebih dari USD 2 miliar atau sekitar Rp 26,4 triliun.

Proyek dengan kapasitas 2x800 MW ini menjadi proyek strategis dalam bagian proyek listrik 35.000 MW. PLTGU yang akan dibangun di Muara Tawar, Bekasi ini juga sekaligus akan mejadi proyek besar ketiga yang diselesaikan oleh PLN dan berlokasi di Pantai Utara Jakarta.‎

Pembangkit yang diprediksi butuh bahan bakar gas hingga mencapai 250 juta kaki kubik per hari ini sempat mengalami penundaan jadwal pengumpulan dokumen tender hingga dua kali. Semula, PLN menetapkan jadwal pengumpulan dokumen itu pada 10 Mei 2016 lalu ditunda menjadi 25 Juli 2016 dan mundur lagi hingga 25 Agustus 2016.

KEYWORD :

IPP Jawa 1 kendala lahan gas listrik




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :