Jum'at, 17/05/2024 13:18 WIB

Harga Ayam Hidup Peternak Mandiri Mulai Pulih

Pantauan Kementan per Kamis, 14 Mei 2020, harga tertinggi ayam terjadi di Yogyakarta sekitar Rp22.222. Kemudian disusul Jawa Tengah dengan harga Rp20.941.

Ayam boiler siap panen. (Foto Kementan)

Jakarta, Jurnas.com - Peternak ayam mandiri perlahan dapat menikmati harga ayam hidup (live bird) yang baik. Bahkan, di beberapa daerah sudah sesuai harga acuan pemerintah, yaitu di tingkat peternak Rp19.000-Rp21.000.

Kementerian Pertanian (Kementan) setidaknya melakukan dua langkah intervensi untuk mengembalikan harga ayam kembali ke titik normal, yaitu pemantauan secara intensif ketersediaan dan penyerapan ayam hidup di tingkat peternak.

Pantauan Kementan per Kamis, 14 Mei 2020, harga tertinggi ayam terjadi di Yogyakarta sekitar Rp22.222. Kemudian disusul Jawa Tengah dengan harga Rp20.941.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), I Ketut Diarmita terus melakukan langkah intervensi  agar tidak terjadi gejolak harga, akibat stok pangan, salah satunya ayam hidup.

"Di beberapa sentra produksi, harga ayam hidup sudah membaik dan peternak merespon positif langkah Kementan ini," kata Ketut di Jakarta, Jumat (15/5).

Ketua Pinsar Indonesia, Parjuni menilai harga ayam mulai membaik karena supply and demand cukup seimbang. Ia memperkirakan konsumsi masyarakat meningkat, walau tidak signifikan, karena masih kondisi pandemi virus corona (COVID-19).

"Alhamdulillah kini harga ayam hidup yang sebelumnya dari Rp14.000-15.000 per kg, sekarang meningkat ke harga Rp21.000 per kg," kata Parjuni sembari meminta agar pengendalian suplai dan harga DOC terjaga.

Secara rinci,  Kementan memantau 17 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah, dengan Kabupaten Pekalongan dan Kota Pekalongan telah menunjukan harga batas atas tingkat peternak, yakni Rp 21.000 - Rp. 21.500.

Sementara Jawa Timur dengan 21 kabupaten/kota, terpantau rerata Rp 20.385. Namun 10 kabupaten/kota (Gresik, Lamongan, Lumajang, Madiun, Magetan, Nganjuk, Ponorogo, Sidoarjo, Tuban dan Batu) sudah mencapai harga acuan batas atas, yaitu berkisar Rp 21.500 - Rp 23.500.

Wilayah Banten turut juga membaik, dengan rataan harga mencapai Rp19.583. Hal serupa juga terjadi di Jawa Barat, pada Rp19.385. Bogor dan Garut juga sudah merangkak naik, dengan kisaran Rp17.500 - Rp18.400.

Wilayah regional di luar Pulau Jawa, tercatat di provinsi Bengkulu (Rp 23.500), Sultra (Rp 22.500). Maluku juga sudah mencapai Rp 22.000 dan Papua dengan kisaran harga Rp 27.135.

Selain itu, Ketut juga menjelaskan terobosan penyerapan ayam hidup peternak oleh perusahaan mitra perunggasan, telah mampu menekan kerugian peternak mandiri. Meski serapannya belum maksimal, namun komitmen penyerapan 4.119.000 ekor terus berjalan.

"Jumlah ayam yang sudah diserap oleh perusahaan mitra peternakan sudah mencapai 856.484 ekor. Pemerintah berterima kasih pada para mitra yang telah membantu peternak mandiri," tegasnya.

Secara rinci, per 14 Mei 2020 pembelian ayam peternak mandiri di Jawa Barat sebanyak 411.564 ekor, Banten 26.615 ekor, Jawa Tengah 226.104 ekor, DI Yogyakarta 9.919 ekor, Jawa Timur 136.635 ekor, Bali 30.415 ekor dan Sumatera Utara 15.232 ekor.

KEYWORD :

Harga Ayam Ayam Hidup I Ketut Diarmita




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :