Jum'at, 19/04/2024 16:10 WIB

Iran-Rusia Kerja Bareng Perangi Virus Corona

Pusat Tanggapan Virus Corona Rusia, mengatakan, jumlah kematian akibat virus tersebut meningkat 107 menjadi 2.116 per Selasa (13/5).

Kementerian Pertahanan Iran menunjukkan alat tes virus corona dalam upacara pembukaan di Teheran pada 30 Maret 2020. (Foto: Press TV)

Teheran, Jurnas.com - Menteri Kesehatan Iran, Saeed Namaki dan mitranya dari Rusia Mikhail Murashko menekankan pentingnya meningkatkan upaya bersama dalam perang melawan wabah virus corona yang mematikan.

Kedua menteri kesehatan mengadakan konferensi video pada Selasa (12/5) soal kerja sama Teheran-Moskow untuk menahan penyebaran COVID-19 menyusul panggilan telepon antara Presiden Iran, Hassan Rouhani dan rekannya dari Rusia Vladimir Putin bulan lalu.

Selama konferensi video, Namaki memuji Rusia karena memberi Iran bantuan di tengah pecahnya wabah COVID-19. "Sangat penting bagi Iran dan Rusia untuk lebih meningkatkan kerja sama dan bertukar pengalaman dalam perang melawan virus corona," katanya.

Namaki juga meminta negara-negara regional untuk menggandakan upaya mereka untuk meningkatkan perjuangan dan menjaga pertukaran perdagangan sambil mengamati protokol kesehatan.

Ia menambahkan, tindakan pencegahan Iran seperti menjaga jarak sosial dan pembukaan kembali toko secara bertahap telah memainkan peran kunci dalam mengendalikan penyakit ini dan mengurangi jumlah kematian.

Namaki memuji kerja sama kesehatan yang baik antara Teheran dan Moskow dalam beberapa tahun terakhir, menyerukan kedua belah pihak untuk mengambil lebih banyak langkah dalam mempromosikan hubungan mereka di bidang lain, khususnya di sektor penelitian dan medis.

Iran, salah satu negara Timur Tengah yang paling terpukul virus corona akibat sanksi Amerika Serikat (AS) yang menghambat negara itu mengimpor obat-obatan dan peralatan medis yang vital.

Washington bahkan telah berusaha untuk memblokir permintaan oleh Iran kepada Dana Moneter Internasional untuk pinjaman darurat yang negara tersebut untuk mengatasi dampak pandemi.

Namun kini, Negeri Para Mullah sudah berhasil menahan laju infeksi COVID-19 dengan mengandalkan sumber daya di dalam negeri.

Kepala Humas dan Pusat Informasi di Kementerian Kesehatan Iran, Kianoush Jahanpour mengatakan, pandemi COVID-19 merenggut nyawa 48 orang di negara itu selama 24 jam terakhir dengan angka kematian mencapai 6.733.

Ia menambahkan bahwa 1.481 kasus baru juga telah dikonfirmasi di negara itu selama hari terakhir, meningkatkan jumlah keseluruhan menjadi 110.767 orang.

Pejabat itu mengatakan bahwa 88.357 pasien sudah pulih dan dipulangkan dari rumah sakit sejauh ini, sementara 2.713 pasien yang terinfeksi COVID-19 masih dalam kondisi kritis.

Sementara itu, Murashko menguraikan langkah-langkah negaranya untuk memerangi wabah COVID1-9, khususnya mengendalikan daerah perbatasan, melengkapi rumah sakit dan mengumumkan protokol kesehatan.

Murashko mengatakan, Teheran dan Moskow harus meningkatkan kerja sama di berbagai bidang kesehatan dan penelitian mengingat hubungan strategis mereka yang berkembang.

Rusia sejauh ini telah mencatat 232.243 kasus virus corona, jumlah tertinggi ketiga di dunia. Pusat Tanggapan Virus Corona Rusia, mengatakan, jumlah kematian akibat virus tersebut meningkat 107 menjadi 2.116 per Selasa (13/5).

KEYWORD :

Pemerintah Rusia Pemerintah Iran Pandemi COVID-19 Dampak COVID-19




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :