Kantor Federasi Sepakbola Dunia (FIFA)
Jakarta, Jurnas.com - Kepala medis FIFA Michel D`Hooghe menilai seharusnya tidak ada kompetisi sepak bola sampai awal musim depan dengan kekhawatiran atas serangan kedua dari virus corona.
"Saya akan senang jika kita bisa memulai dengan cara yang mudah kejuaraan berikutnya dan tidak melanjutkan kompetisi sebelum awal musim depan," kata D`Hooghe dilansir Soccerway, Rabu (29/04).
“Jika mereka bisa memulai musim 2020-21 pada akhir Agustus atau awal September saya akan senang. Kemudian mereka akhirnya bisa menghindari serangan kedua dari virus mematikan ini," tambahnya.
Sebelumnya, kompetisi Ligue 1 dan Ligue 2 berakhir pada hari Selasa ketika Perdana Menteri Perancis Edouard Philippe mengumumkan bahwa sepakbola profesional tidak akan dapat dilanjutkan sebelum September.
Eredivisie juga telah dibatalkan bersamaan dengan musim domestik di Argentina, tetapi mereka berencana untuk melanjutkan lagi di negara-negara seperti Inggris, Spanyol, Jerman dan Italia.
D`Hooghe prihatin bahwa keuangan sedang dikedepankan. "Kita semua tunduk pada keputusan di tingkat nasional dari otoritas publik. Ini sangat sederhana. Sepak bola tiba-tiba menjadi bukan hal yang paling penting dalam hidup," katanya.
"Semua orang harus sangat berhati-hati untuk saat ini. Saya telah mendengar di banyak negara mereka berpikir tentang bermain sepakbola lagi, dengan atau tanpa publik," tambahnya.
"Dalam karir panjang saya, saya telah melihat banyak situasi di mana ada keseimbangan antara ekonomi dan kesehatan. Sebagian besar ekonomi menang, apakah itu tentang jetlag atau sepak bola di ketinggian atau dalam kondisi ekstrem seperti situasi polusi."
"Jika ada satu keadaan di mana argumen medis harus menang melawan argumen ekonomi, itu sekarang. Itu bukan masalah uang, itu masalah hidup dan mati. Ini sangat sederhana."
KEYWORD :Kepala Medis FIFA Liga Sepakbola
