Minggu, 06/10/2024 17:28 WIB

AS Tuduh Rusia Langgar Perjanjian Keterbukaan Militer

Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Mark Esper menuduh Rusia telah melanggar perjanjian `Open Skies`, sebuah perjanjian yang bertujuan untuk meningkatkan keterbukaan militer kedua negara.

Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin (Foto: AFP)

Washington, Jurnas.com - Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Mark Esper menuduh Rusia telah melanggar perjanjian `Open Skies`, sebuah perjanjian yang bertujuan untuk meningkatkan keterbukaan militer kedua negara.

Dalam sidang Kongres, Esper mengatakan bahwa Rusia telah melarang Washington terbang di atas kota Laut Baltik, Kaliningrad, dan dekat Georgia yang diizinkan oleh perjanjian berumur 18 tahun itu.

"Kami juga telah ditolak aksesnya ke latihan militer. Saya punya banyak kekhawatiran tentang perjanjian seperti yang ada sekarang," kata Esper dilansir dari Channel News Asia pada Kamis (5/3).

Diketahui, kesepakatan itu mengizinkan militer satu negara untuk melakukan sejumlah penerbangan pengawasan setiap tahun dengan pemberitahuan singkat.

Pesawat dapat mensurvei wilayah tertentu untuk mengumpulkan informasi, gambar instalasi, dan kegiatan militer.

Tujuan utamanya, semakin banyak militer negara lain saling mengenal, maka semakin rendah kemungkinan konflik.

"Ini penting bagi banyak sekutu NATO kami, bahwa mereka memiliki sarana untuk melakukan penerbangan," lanjut Esper.

Pentagon mengoperasikan dua pesawat OC-135 lama untuk operasi penerbangan berlebih, dan Esper mengakui perlunya memperbarui pesawat, bahkan jika Pentagon belum menyisihkan uang tunai.

"Pada saat ini, sampai kita membuat keputusan akhir tentang jalur ke depan, saya tidak siap untuk merekapitalisasi pesawat," tandas dia.

KEYWORD :

Amerika Serikat Rusia Keterbukaan Militer




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :