
Ketua Umum PB PGRI Unifah Rosyidi
Jakarta, Jurnas.com - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) mendukung wacana pemerintah untuk menghidupkan kembali mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP), mapel produk Orde Baru yang pernah dihapus pada 1994 silam.
Menurut Ketua Umum PGRI Unifah Rosyidi, saat ini muncul kebutuhan bahwa nilai-nilai Pancasila harus diinternalisasi kepada siswa, di tengah maraknya serbuan nilai-nilai baru."Produk lama tidak semuanya jelek. Mungkin kalau dulu indoktrinasi sudah tidak sesuai lagi, sekarang bisa di-re-adjust (disesuaikan, Red) dengan cara yang lebih menarik. Mungkin bisa dimulai dari diskusi kebutuhan siswa," kata Unifah dalam kegiatan Konferensi Kerja Nasional (Konkornas) pada Jumat (21/2) kemarin.Unifah menjelaskan, dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) Nomor 20 Tahun 2003, kata Pancasila sudah dihapus dari mata pelajaran (mapel) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) menjadi Pendidikan Kewarganegaraan (PKN).Baca juga :
JK: Di Era AI, Murid Bisa Lebih Pintar dari Guru
"Untuk namanya nanti bisa dirumuskan, tapi yang penting bukan namanya, melainkan bagaimana moral Pancasila bisa diinternalisasi bagi anak-anak kita," terang Unifah.Unifah menambahkan, seandainya nanti pemerintah merealisasikan wacana menghidupkan PMP, dia menyarankan agar mapel tersebut diberikan ke semua tingkatan, mulai dari sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA).
JK: Di Era AI, Murid Bisa Lebih Pintar dari Guru
PGRI Pendidikan Moral Pancasila Mapel PMP Unifah Rosyidi