Sabtu, 05/10/2024 08:19 WIB

Ayatollah Khamenei: Partisipasi Pemilihan Parlemen Gagalkan Rencana AS

Ayatollah Khamenei menyerukan partisipasi besar masyarakat Iran dalam pemilihan tersebut untuk menggagalkan niat jahat Washington. 

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei (Kantor Pemimpin Tertinggi Iran via AP)

Teheran, Jurnas.com - Pemimpin Revolusi Islam Iran, Ayatollah Seyyed Ali Khamenei mengatakan pemilihan parlemen mendatang di Iran terjadi pada saat kritis tekanan Amerika Serikat (AS) dan upaya mendorong pertikaian antara negara Iran dan pemerintah.

Karena itu, Ayatollah Khamenei menyerukan partisipasi besar masyarakat Iran dalam pemilihan tersebut untuk menggagalkan niat jahat Washington. 

Hal itu disampaikan dalam sebuah pertemuan dengan ribuan orang dari Provinsi Azarbaijan Timur Iran di Teheran untuk memperingati ulang tahun pemberontakan Tabriz pada tanggal 18 Februari 1978, Selasa (18/2).

Ia menyebut pemilihan sebagai kontributor kekuatan negara dan mengatakan AS membentuk kelompok pemikir puluhan atau ratusan orang untuk mengasingkan rakyat Iran dan pemuda khususnya dari pemerintah.

Pemimpin yang berusia 80 tahun itu juga mengapresiasi puluhan ribu warga Iran  yang menyemuti seluruh jalan di ibu kota Teheran dalam rangka memperingati 41 tahun revolusi Islam pada Selasa (11/2) waktu setempat.

Demonstrasi nasional datang satu bulan setelah Iran jutaan warga Iran menghadiri prosesi pemakaman Letnan Jenderal Qassem Soleimani, yang dibunuh AS di Irak pada 3 Januari.

"Hal yang sama harus terjadi dalam pemilihan, yang berarti bahwa musuh harus melihat sendiri, terlepas dari kegigihan mereka dalam mencoba untuk mendorong perselisihan antara warga dan pemerintah, orang menerima pemilihan dengan baik, yang merupakan alasan kebanggaan bagi pendirian Islam," katanya.

"Pemilihan menetralkan banyak niat jahat yang ada dalam pikiran AS dan Zionis (Israel) terhadap Iran," kata Ayatollah Khamenei. "Pemilihan ini adalah tanggapan terhadap ketidakjujuran dan penipuan musuh-musuh Iran."

Ayatollah Khamenei mengatakan, tetangga negara dan musuh sama-sama mengawasi pemilihan parlem.

"Musuh ingin tahu apa semua upaya mereka, kesulitan ekonomi yang ada di negara itu, perfusi orang Barat dan Eropa terhadap Iran, dan semua tekanan akhirnya dilakukan untuk rakyat Iran, "kata Pemimpin.

"Teman-teman kita di seluruh dunia, juga memperhatikan dengan penuh perhatian untuk melihat apa yang terjadi," sambungnya.

Pemilihan parlemen ke-11 Iran akan diadakan pada 21 Februari 2020. Tanggal tersebut juga akan menampilkan pemilihan sementara untuk Majelis Ahli Iran, yang memilih dan mengawasi kegiatan Pemimpin Revolusi Islam.

KEYWORD :

Pemimpin Revolusi Islam Iran Ayatollah Seyyed Ali Khamenei Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :