Ilustrasi virus Corona
Beijing, Jurnas.com - Jumlah kematian akibat virus corona melonjak hingga melampaui angka 900 di daratan China pada Senin (10/2) pagi, setelah Provinsi Hubei, China melaporkan 91 kematian baru.
Sebagaimana laporan terkini Worldmeters, hingga pukul 7.47 WIB, jumlah korban tewas akibat virus ini mencapai 910 orang. Sementara jumlah terinfeksi meningkat menjadi 40.553 orang, di mana 6.494 di antaranya berada dalam kondisi serius.
Virus corona baru diyakini muncul pada akhir tahun lalu, dari pasar yang menjual hewan liar di ibu kota Wuhan, Hubei, China, sebelum akhirnya menyebar ke seluruh negeri dan sejumlah negara.
Sesekali Bentrok soal Batas Laut Cina Selatan, Tiongkok-Vietnam Menandatangani 14 Kesepakatan
Sebelumnya Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa empat hari terakhir telah terlihat stabilisasi di Hubei. Tapi diperkirakan angka kematian maupun infeksi masih bisa naik.
Sementara itu, para ilmuwan di seluruh dunia sedang berlomba dalam proyek jutaan dolar, untuk menemukan vaksin virus corona dalam jangka waktu enam bulan ke depan.
Dikutip dari AFP pada Minggu (9/2), untuk menghasilkan vaksin para ilmuwan biasanya membutuhkan waktu bertahun-tahun, serta proses pengujian yang panjang pada hewan. Selain itu, vaksin juga harus melewati uji klinis pada manusia, dan persetujuan otoritas kesehatan.
"Ini adalah situasi tekanan tinggi dan ada banyak beban bagi kami," kata peneliti senior Keith Chappell, bagian dari kelompok peneliti Universitas Queensland Australia.
Tetapi Keith enggan tergesa-gesa, karena dia tahu beberapa tim di seluruh dunia juga sedang terlibat dalam misi yang sama. "Harapannya adalah bahwa salah satu dari ini akan berhasil dan dapat menahan wabah ini," harap dia.
Untuk diketahui, proyek ini dipimpin oleh Koalisi untuk Kesiapsiagaan Epidemi Inovasi (CEPI), sebuah badan yang didirikan pada 2017 untuk membiayai penelitian bioteknologi wabah Ebola di Afrika Barat yang menewaskan lebih dari 11.000 orang.
Dengan misi untuk mempercepat pengembangan vaksin, CEPI mencurahkan jutaan dolar ke empat proyek di seluruh dunia dan telah mengajukan permintaan untuk proposal yang lebih banyak.
Lebih lanjut, CEPI berharap proyek-proyek tersebut dapat menggunakan teknologi baru untuk mengembangkan vaksin yang dapat diuji dalam waktu dekat. CEO CEPI, Richard Hatchett, mengatakan tujuannya adalah untuk memulai pengujian klinis hanya dalam waktu 16 minggu.
KEYWORD :Virus Corona China