Kamis, 03/10/2024 17:22 WIB

Pengacara Jadi Target Bom di Quetta

Kepolisian menutup rumah sakit itu pasca-serangan, dengan perdana Menteri Nawaz Sharif dan Kepala Militer, Jenderal Raheel Sharif mengunjungi mereka yang terluka pada Senin sore.

Quetta - Bom Bunuh Diri yang terjadi di Rumah Sakit Quetta, Pakistan, menargetkan kalangan pengacara. Korban terakhir bernama Bilal Anwar Kasi yang tertembak mati saat perjalanan menuju kompleks pengadilan utama kota. Dia adalah kepala perhimpunan pengacara Balukistan.

Kata Anwar Ul Haq Kakar, juru bicara pemerintah Balukistan bahwa serangan bom bunuh diri itu tampak diarahkan ke pelayat. "Itu tampak sebagai serangan terencana," katanya.

Ali Zafar, kepala Asosiasi Pengacara Mahkamah Agung Pakistan, mengatakan kepada para wartawan di Lahore, "Kami (para pengacara) menjadi sasaran karena kami selalu bersuara untuk hak-hak rakyat dan untuk demokrasi. Pengacara tidak hanya akan mencela serangan ini namun juga mempersiapkan sebuah rencana langkah jangka panjang".

Kepolisian menutup rumah sakit itu pasca-serangan, dengan perdana Menteri Nawaz Sharif dan Kepala Militer, Jenderal Raheel Sharif mengunjungi mereka yang terluka pada Senin sore.

Pada Januari, seorang pelaku bom bunuh diri menewaskan 15 orang di luar pusat pemberantasan polio, serangan itu diklaim dilancarkan oleh Taliban pakistan dan Jundullah, sebuah kelompok militan ekstremis yang berkaitan dengan ISIS di Timur Tengah.

Serangan pada Senin itu adalah yang paling mematikan sejak pemboman Paskah di taman Lahore, yang menewaskan setidaknya 72 orang. Jamaat Ur Ahrar juga mengaku berada di balik serangan itu.

Quetta telah lama dipandang sebagai markas Taliban Afghanistan, yang kepemimpinannya sering mengadakan pertemuan di kota itu sebelumnya
Pada Mei, pemimpin Taliban Afghanistan, Mullah Akhtar Mansour, tewas dalam serangan pesawat nirawak Amerika saat dalam perjalanan menuju Quetta dari perbatasan Pakistan-Iran. (Ant)

KEYWORD :

RS Quetta Bom Bunuh Diri




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :