Bendera Uni Eropa (Foto: UB Post)
London, Jurnas.com - Lebih dari tiga juta warga negara Uni Eropa (UE) telah melamar untuk tinggal dan bekerja di Inggris pasca Brexit, menurut keterangan Kementerian Dalam Negeri Inggris.
Dikutip dari Press Association pada Kamis (6/2), kementerian tersebut mengungkapkan lebih dari 2,7 juta pelamar telah diberikan izin untuk tetap di Inggris sejauh ini.
Sementara itu, angka resmi yang diterbitkan pada saat yang sama menunjukkan lebih dari 2,7 juta aplikasi dibuat hingga akhir tahun lalu.
Antara 28 Agustus 2018 dan 31 Desember 2019, lebih dari 2,4 juta (2.450.220) aplikasi telah diselesaikan, menurut data Kementerian Dalam Negeri Inggris.
Dari jumlah tersebut, 58 persen (1.430.820) diberikan status menetap, hak permanen untuk tetap, dan 41 persen (1.003.160) mendapatkan status pra-menetap, di mana mereka diberikan izin sementara untuk tetap tinggal di negara itu, dan mendapatkan kesempatan untuk melamar kembali lima tahun kemudian.
Ada 12.950 aplikasi yang batal atau ditarik, 3.280 digolongkan "tidak sah" dan enam ditolak dengan alasan kesesuaian. Aplikasi yang ditolak juga mempertimbangkan pelamar memiliki catatan kriminal serius.
Lebih lanjut, 386.570 aplikasi yang diterima oleh anak-anak (14 persen) di bawah usia 18 tahun, sementara 59.100 berasal dari orang berusia 65 tahun ke atas (2 persen).
Uni Eropa Ancam akan Larang Twitter
"Irlandia Utara memiliki proporsi yang jauh lebih tinggi (17 persen) dari pelamar di bawah 18 tahun, dibandingkan dengan seluruh Inggris," demikian isi laporan tersebut.
Warga negara Polandia (512.310), Romania (435.690) dan Italia (290.990) telah mengajukan jumlah aplikasi tertinggi, menurut angka terbaru.
Sebagian besar pengajuan (92 persen) berasal dari orang-orang yang sudah tinggal di Inggris, ditambah 5 persen dari Skotlandia, dan masing-masing 2 persen dari Irlandia Utara dan Wales. Adapun hampir satu juta pengajuan dibuat oleh orang yang tinggal di London.
KEYWORD :Brexit Uni Eropa Inggris
