
Seorang anak lelaki Palestina duduk di kursi dengan bendera kebangsaannya menyaksikan pihak berwenang Israel menghancurkan bangunan sekolah di desa Yatta, selatan kota Hebron, Tepi Barat. (Foto/ AFP). (Foto/ AFP)
Jakarta, Jurnas.com - Sekretaris Jendral Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengecam pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump soal Yerusalem akan tetap menjadi Ibu Kota Israel dan tidak dapat dibagi dua dengan Palestina.
Anwar menilai, pernyataan ini jelas-jelas sangat menyakiti hati rakyat Palestina. Hal ini merupakan perampokan dan perampasan hak-hak dari rakyat dan Bangsa Palestina.
"MUI mengimbau PBB dan negara-negara yang tergabung dalam OKI untuk menghentikan rencana ini karena yang namanya penjajahan jelas-jelas merupakan tindakan yang tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan," kata Anwar, Selasa (4/2/2020).
MUI juga mengimbau Pemerintah Indonesia untuk tidak tinggal diam dan selalu berusaha dan berjuang untuk membela hak-hak Rakyat Palestina.
Menurutnya tindakan itu perlu dilakulam sampai negara tersebut mendapatkan kemerdekaan dan bisa menjadi negara yang benar-benar bersatu dan berdaulat secara politik dan ekonomi.
KEYWORD :Donald Trump Yerusalem Palestina Anwar Abbas