Sabtu, 20/04/2024 04:10 WIB

Mendikbud Bikin Empat Lembaga Baru di bawah Sekjen

Empat lembaga tersebut ialah Pusat Penguatan Karakter, Pusat Prestasi Nasional, Pusat Data Teknologi dan Informasi, dan Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Foto: Muti/Jurnas)

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mendirikan empat lembaga baru, yang berada di bawah kewenangan Sekretariat Jenderal Kemdikbud.

Empat lembaga tersebut ialah Pusat Penguatan Karakter, Pusat Prestasi Nasional, Pusat Data Teknologi dan Informasi, dan Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan.

Dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi X DPR RI pada Selasa (28/1) lalu, Nadiem memaparkan Pusat Penguatan Karakter akan bertugas untuk melakukan berbagai kampanye penguatan pendidikan karakter.

"Kalau hanya melewati kurikulum, yang hanya melewati program-program pemerintah yang lain, itu tidak akan sampai di tujuan. Kita harus melakukan pendidikan masyarakat mempengaruhi karakter melalui media masal," terang Nadiem kepada DPR.

Kemudian untuk Pusat Prestasi Nasional, lanjut Nadiem, bertujuan mengkurasi berbagai macam perlombaan dan aktivitas ekstrakurikuler di berbagai bidang, yang nantinya bisa diberikan kredibilitas dari Kemdikbud.

Menurut Mendikbud, Keberadaan Pusat Prestasi Nasional ini tidak lepas dari sistem pendidikan inklusif yang dianut Indonesia, untuk memberikan kesempatan bagi siswa untuk berprestasi di semua lini.

"Bahwa partisipasi dan pencapaiannya anak itu akan masuk di dalam CV. Dan harapannya ke depan akan masuk sebagai konsiderasi untuk berbagai macam hal, contoh untuk jalur prestasi masuk SMA unggul," kata dia.

"Jadi inilah yang dimaksudkan ada berbagai macam jalan alternatif untuk mencapai yang dinamakan prestasi," imbuh Nadiem.

Ketiga ialah Pusat Data Teknologi Informasi. Di lembaga tersebut seluruh jenis perangkat lunak yang sedang dirancang pemerintah akan terpusat.

Dan keempat, Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan bertugas mengkoordinasi semua jenis bantuan dana sosial dalam pendidikan, di antaranya Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, dan tunjangan profesi guru (TPG).

"Ini merupakan inovasi yang kita buat, karena sebenarnya tadinya semua ini masuk ke dalam dirjen-dirjen sendiri. Jadi apa dampaknya? Dirjen kita yang tadinya seharusnya fokus pada peningkatan mutu dan program, terbeban dengan penyaluran dana operasional yang begitu berat," ujar Nadiem.

"Sehingga mereka tidak bisa fokus pada core-core bisnisnya, yaitu sebagai peningkatan mutu di masing-masing bagian," tandas dia.

KEYWORD :

Mendikbud Nadiem Anwar Makarim Empat Lembaga Baru




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :