Minggu, 28/04/2024 06:54 WIB

Retas Militer AS, Pebisnis Cina Ditahan

Dia mengaku bersalah atas tuduhan persekongkolan untuk memperoleh akses komputer  yang melanggar Undang-Undang Pengendalian Ekspor Persenjataan.

Amerika Serikat - Pengadilan Amerika Serikat menjatuhkan hukuman penjara selama hampir emnpat tahun kepada seorang pebisnis asal Cina dengan meretas informasi militer AS. Melalui putusan pengadilan di Los Angeles, pebisnis bernama Su Bin itu juga diperintahkan membayar denda sebesar US$10.000 atau setara dengan Rp130,8 juta.

“Vonis terhadap Su Bin hanyalah hukuman atas peran yang diakuinya dalam konspirasi dengan para peretas dari Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat untuk mengakses secara ilegal dan mencuri informasi sensitif militer AS,” kata asisten Jaksa Agung, John Carlin.

Su Bin, tambah Carlin, membantu para peretas dari militer Cina untuk mencuri rancangan pesawat militer AS yang berteknologi canggih. Dia ditahan di Kanada pada 2014, lalu diekstradisi ke AS.

Dia mengaku bersalah atas tuduhan persekongkolan untuk memperoleh akses komputer  yang melanggar Undang-Undang Pengendalian Ekspor Persenjataan. Upaya tersebut, kata Su Bin, dilakukannya demi mendapat keuntungan finansial.

Menurut Su Bin, sebagaimana tertera dalam dokumen pengadilan, telah  sengaja membantu para peretas dengan membagi informasi mengenai sejumlah pesawat transportasi dan pesawat tempur yang ditawarkan AS ke perusahaan-perusahaan Cina. Materi yang diretas kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Mandarin oleh Su.

Pemerintah Cina berulang kali menegaskan tidak terlibat atas aksi peretasan terhadap perusahaan atau pemerintah asing. Baik Cina maupun AS saling menuding ketika terjadi insiden serangan siber di negara masing-masing. Pada 2015, Cina menangkap sekelompok peretas setelah pemerintah AS memberikan daftar tersangka pelaku kejahatan siber yang diduga mencuri informasi riset dan pengembangan. (bbc)

KEYWORD :

Su Bin




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :