Amerika Serikat telah memasukkan daftar hitam puluhan entitas yang berafiliasi dengan IRGC (Foto: Morteza Nikoubazl/Reuters)
Teheran, Jurnas.com - Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC) mengatakan tidak ada satu pun rudalnya yang berhasil dicegat di pangkalan udara Amerika Serikat (AS) di Irak pada Rabu (8/1) pagi.
Iran menyerang dua pangkalan AS di Irak untuk membalas kematian Jenderal Soleimani, komandan Pasukan Pengawal Revolusi Islam (IRGC) yang disebabkan oleh agresi Gedung Putih.
Tak lama setelah serangan, para pejabat Iran menyarankan para komandan AS agar tidak melakukan aksi militer baru atau merasakan serangan yang lebih mengerikan. Mereka juga mendesak pasukan AS untuk segera meninggalkan wilayah itu.
Dalam pidato yang disiarkan langsung, Pemimpin Revolusi Islam Iran, Ayatollah Seyyed Ali Khamenei menyoroti kehadiran militer AS yang sumber masalah di wilayah tersebut untuk segera angkat kaki.
"Sebuah tamparan disampaikan semalam, tetapi yang penting adalah bahwa kehadiran Amerika yang bersemangat di wilayah itu harus diakhiri," kata Ayatollah Khamenei, Rabu.
Pada hari yang sama, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Mohammad Baqeri menyerukan agar angkatan bersenjata AS segera menarik diri dari wilayah tersebut.
"Waktunya telah tiba bagi penguasa jahat AS untuk menarik pasukan tentara teroris mereka secepat mungkin dari wilayah tersebut," katanya.
Hingga saat ini, para pejabat AS menolak untuk merilis informasi tentang kerusakan atau korban yang disebabkan serangan rudal Iran di pangkalan tersebut. Namun, Trump memastikan semua baik-baik saja.
"Semua baik-baik saja! Rudal diluncurkan dari Iran di dua pangkalan militer yang berlokasi di Irak. Penyelidikan korban & kerusakan sedang terjadi. Sejauh ini baik! Sejauh ini, kita memiliki militer yang paling kuat dan lengkap di seluruh dunia! Saya akan membuat pernyataan besok pagi," kicau Trump.
Tembakan rudal itu menabrak Ain al-Assad Airbase di provinsi Anbar, Irak barat, dan pos terdepan di Erbil, ibukota wilayah semi-otonomi Kurdistan di Irak. Serangan itu diluncurkan pada pukul 1:20 waktu setempat.
KEYWORD :Agresi Amerika Serikat Donald Trump Pengawal Revolusi Iran Qassem Soleimani