Sabtu, 14/12/2024 01:14 WIB

Menghormati Perayaan Agama Lain Dalam Rangka Toleransi Berbangsa

Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah mengajak segenap bangsa Indonesia saling hormat-menghormati di antara sesama pemeluk agama

Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah

Jurnas.com - Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah mengajak segenap bangsa Indonesia saling hormat-menghormati di antara sesama pemeluk agama yang akan merayakan hari besar agamanya termasuk memberikan kesempatan dan penghormatan saudara2 kita umat Kristiani utk merayakan hari Raya Natal dengan tenang dan damai.

Disamping itu, bentuk saling hormat menghormati antar sesama pemeluk agama, salah satunya dengan saling menyampaikan ucapan selamat pada perayaan hari raya masing-masing agama yang hidup dan diakui di bumi Pancasila ini.

Sebagaimana yang sudah menjadi tradisi bangsa Indonesia selama bertahun-tahun lamanya, di mana setiap perayaan Idul Fitri atau Idul Adha umat non-muslim memberikan ucapan selamat kepada saudara-saudaranya yg beragama Islam. Tidak jarang di antara mereka yg ikut merasakan kebahagiaan umat Islam yg sedang merayakan Idul Fitri dengan ikut mengirimkan parcel lebaran dalam bentuk kue atau makanan lainnya. Mereka juga ikut hadir dalam perayaan open house perayaan halal bi halal Idul Fitri yg diselenggarakan oleh tokoh-tokoh masyarakat dari kalangan umat Islam.

Demikian juga ketika umat beragama lain, spt umat Kristiani, Hindu, Budha, dan lain2 sdg merayakan hari besar agamanya masing2, masyarakat Indonesia yg beragama Islam memberikan penghormatan yang sama sebagai bentuk dan wujud toleransi berbangsa.

Ucapan saling memberikan penghormatan terhadap peringatan hari- hari besar semua agama tersebut hendaknya jangan dikaitkan dengan akidah masing-masing agama karena praktik kehidupan kebangsaan yg seperti itu bukan dalam rangka mengkompromikan akidah agama masing-masing, namun hanyalah bentuk toleransi kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai prinsip sila Ketuhanan Yang Maha Esa dalam Pancasila dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

Menurut hadist Riwayat Imam Bukhari ditegaskan "innamal a`malu binniyat", bahwa sesungguhnya segala perbuatan manusia tergantung pada niatnya. Dengan demikian, jika umat Islam Indonesia ingin menyampaikan ucapan selamat pada perayaan hari besar saudara-saudaranya yg beragama lain yg bukan se-iman tetapi konteks dan niatnya dalam rangka memelihara toleransi kehidupan berbangsa dan bernegara maka sebaiknya jangan dikaitkan seakan-akan mereka sedang mengkompromikan akidah agamanya kepada keyakinan agamanya yg lain.

Bertahun-tahun lamanya saya sering memberikan ucapan selamat ketika saudara-saudara saya yang beragama lain sedang merayakan hari besar agamanya, saya tidak pernah merasa hal seperti itu melunturkan akidah agama saya sebagai seorang muslim. Begitu juga sebaliknya, saudara2 saya yg beragama lain ketika mereka sering mengucapkan selamat hari raya ketika saya merayakan Idul Fitri atau hari besar Islam lainnya tidak membuat akidah agama mereka menjadi luntur karena memang tradisi seperti ini hanyalah tradisi toleransi berbangsa dan bukan dalam rangka toleransi aqidah masing2 umat beragama.

Marilah kita jaga tradisi budaya bangsa Indonesia yang diajarkan oleh para pendahulu bangsa kita yg saling hormat menghormati di antara sesama umat beragama yg sdh sejak lama berlangsung dgn baik dan membuat bangsa Indonesia menjadi bangsa yang rukun, damai dan tentram.

Kita harus dorong agar semua umat beragama semakin dekat dan taat dg ajaran agamanya masing2 tetapi saat yg sama kita juga harus lestarikan segala bentuk praktik bermasyarakat dan berbangsa yg dpt semakin memperkokoh persaudaraan kebangsaan kita yg beraneka ragam agama, suku dan etnis ini. Hal tersebut sesuai dg fatwa KH Hasyim Asy`ari yg mengatakan "Hubbul Wathon Minal Iman", yakni mencintai bangsamu adalah sebagian daripada iman Islam.

Dr. H. Ahmad Basarah
Wakil Ketua MPR RI

KEYWORD :

Kinerja MPR Ahmad Basarah Hari Natal




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :