Mahfud MD
Kediri, Jurnas.com - Tuduhan Islamphobia/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">Islamphobia kepada pemerintahan Joko Widodo dibantah oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.
Ini diungkapkan Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini di hadapan para ulama dan santri dalam acara Halaqoh Kebangsaan di pesantren Al Amin Kediri, Jawa Timur, Sabtu (21/12/2019) sore.
"Ada tuduhan seolah pemerintah bersikap islamophobia atau bahkan anti Islam," tulis Mahfud MD di akun Instagramnya, @mohmahfudmd, Sabtu (21/12/2019).
"Saya katakan di hadapan para ulama dan santri di pesantren Al Amin Kediri Sabtu sore (21/12), pada acara halaqoh kebangsaan bahwa tuduhan itu tidak benar," tegasnya.
Menurut Mahfud, justru yang menggembirakan adalah para pejabat publik saat ini dengan terang-terangan menunjukan identitas keislamannya.
"Bahkan Pak Jokowi sendiri pada acara resmi KTT ASEAN plus di Taiwan, ketika masuk waktu dzuhur, minta izin solat," katanya.
"Bu Sri Mulyani juga sering minta izin tidak bisa ikut makan usai rapat kabinet karena puasa," ungkap mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu.
Mahfud menambahkan, saat ini umat Islam di Indonesia bebas mengikuti kontestasi politik, bahkan mayoritas pejabat publik adalah muslim.
"Kita justru sedang berproses menghilangkan phobia. Saat ini umat Islam bebas ikut berkontestasi politik bahkan pejabat publik di indonesia mayoritas muslim," jelas Mahfud.
Karenanya, mantan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia (HAM) itu menghimbau agar menghilangkan narasi seolah umat Islam dipinggirkan.
"Mari kita hilangkan narasi atau pembentukan opini seolah islam dipinggirkan. Karena hal itu tidak benar sama sekali," pungkasnya.
KEYWORD :Joko Widodo Mahfud MD Islamphobia Santri Islam