Selasa, 10/12/2024 11:31 WIB

AS Gunakan Genosida Lumpuhkan Negara Lain

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. (Foto: PressTV)

Washington, Jurnas.com -  Pemerintah Amerika Serikat (AS) menggunakan "genosida" sebagai senjata untuk menjelek-jelekkan negara yang menjadi target untuk destabilisasi dan perubahan rezim.

Begitu kata Dennis Etler, seorang pangamat politik Amerika yang memiliki minat puluhan tahun dalam urusan internasional saat wawancara dengan Press TV, Kamis (19/12).

Pernyataan mantan profesor Antropologi di Cabrillo College di Aptos, California, setelah Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengatakan, Ankara akan mengakui pembunuhan jutaan orang penduduk asli Amerika sebagai "genosida."

Erdogan juga mengeluarkan komentar lain dalam menanggapi langkah baru-baru ini pemerintah AS untuk mengakui pembantaian warga Armenia oleh bekas Kekaisaran Ottoman.

Dilansir dari Press TV, Senat AS dengan suara bulat sepakat mengakui "genosida" pembunuhan massal warga Armenia selama Perang Dunia Satu di awal abad ke-20.

Berbicara di saluran berita resmi Haber pada awal pekan ini, Erdogan mengatakan," Turki harus menentang AS dengan membalas keputusan seperti itu di parlemen. Dan itulah yang akan kita lakukan."

"Bisakah kita bicara tentang Amerika tanpa menyebut penduduk asli Amerika? Ini adalah saat yang memalukan dalam sejarah AS," tambahnya, merujuk pada pembunuhan jutaan penduduk asli pada akhir abad ke-15.

Menurut sebuah tim di University College London, saat itu, sekitar 55 juta warga pribumi meninggal selama penaklukan Amerika di Eropa.

"Sejak akhir WW2, AS menggunakan genosida sebagai sarana membenarkan dukungannya bagi Zionisme dan sebagai sarana menstigmatisasi dan menjelekkan negara-negara yang ingin menjadi sasaran destabilisasi dan perubahan rezim," ungkap Etler.

"Genosida adalah fakta sejarah. Mengakui fakta itu tidak memaafkan atau memaafkan kejadiannya dan praktik genosida harus dikutuk dalam semua kasusnya. Genosida tidak boleh pandang bulu dan ketika digunakan harus diterapkan untuk semua yang telah melakukannya," katanya.

Menurut Etler, praktek genosida telah menjadi bagian integral dari kolonialisme pemukim di Amerika, Australia, dan di mana pun kolonialisme Anglophile terjadi.

"Presiden Erdogan benar mengutuk genosida Amerika terhadap penduduk asli. Hal yang sama harus berlaku untuk kekejaman Inggris di seluruh bekas kerajaannya, serta genosida yang dilakukan oleh Portugis, Belgia, Belanda, Prancis, dan Spanyol di Afrika dan Asia," katanya.

"Berfokus pada satu contoh genosida sembari mengabaikan fakta lain, atau memaafkan rezim saat ini atas pelanggaran HAM mereka di masa lalu, hanya menodai pelajaran yang bisa dipetik dari ketidakadilan di masa lalu," katanya.

KEYWORD :

Praktek Genosida Amerika Serikat Dennis Etler Recep Tayyip Erdogan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :