Menteri Luar Negeri Retno Marsudi
Jakarta, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri RI, Retno L.P. Marsudi mendukung proses perdamaian di Afghanistan yang mengedepankan keterlibatan peran perempuan sebagai agen perdamaian.
Retno menekankan pentingnya dialog sebagai platform untuk mengembangkan rasa saling percaya dan menjembatani kesenjangan dan perbedaan di antara sesama perempuan, sehingga semua perempuan memiliki kesempatan yang sama dalam upaya pembangunan Afghanistan.
"Pendidikan dan peningkatan kapasitas diperlukan untuk meningkatkan pemberdayaan perempuan dan harus didukung oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah melalui kebijakan," jelas Retno saat membuka acara "Dialogue between Women of Afghanistan: Bridging the Gap and Sharing Experience di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, Jumat (29/11).
Retno mengharapkan Dialog Perempuan Afghanistan kali ini dapat mengidentifikasi langkah-langkah ke depan dalam rangka menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perempuan untuk dapat meningkatkan perannya dalam proses perdamaian, meningkatkan rasa toleransi dan perdamaian, dan menerapkan nilai-nilai women empower women.
"Dialog ini bukan one-off event, kita akan tindak lanjuti melalui kerja sama Afghanistan-Indonesia women network," kata Retno.
Dialog Perempuan Afghanistan merupakan implementasi komitmen Indonesia dalam mendukung proses perdamaian di Afghanistan yang mengedepankan keterlibatan peran perempuan sebagai agen perdamaian.
Kegiatan diikuti oleh 38 orang peserta perwakilan perempuan dari berbagai latar belakang dan daerah serta dipimpin oleh Menteri Informasi dan Kebudayaan Afghanistan, Y.M. Hasina Safi.
"Kami sangat berterima kasih dan mengapresiasi komitmen tulus Indonesia bagi perdamaian dan pemberdayaan perempuan Afghanistan. Kita juga perlu terus bekerja sama erat untuk menindaklanjuti hasil Dialog hari ini," kata Safi.
Dialog Perempuan Afghanistan turut menghadirkan sejumlah narasumber, antara lain Imam Besar Masjid Istiqlal, Nazaruddin Umar, Tim Komunikasi Mensesneg Siti Ruhaini Dzuhayatin, Direktur Wahid Foundation, Yenny Wahid dan Ketua Bidang Fatwa MUI, Huzaemah T. Yango.
KEYWORD :Perdamaian Afghanistan Perempuan Menlu Retno
