Rabu, 24/04/2024 05:43 WIB

Pakai Sistem Rudal S-400 Rusia, Turki: Kami Membutuhkannya

Turki adalah negara anggota NATO pertama yang membeli sistem rudal pertahanan udara dari Rusia

Sistem rudal anti-pesawat S-400 canggih buatan Rusia di semenanjung Laut Hitam Krimea, Rusia. (Foto: Sputnik)

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan, Turki tidak pernah berjanji tidak akan menggunakan sistem rudal pertahanan udara S-400 buatan Rusia.

"Kami tidak pernah berjanji kepada siapa pun bahwa kami tidak akan menyebarkan atau menggunakan sistem S-400. Kami telah membelinya karena kami membutuhkan sistem pertahanan udara," kata Cavusoglu dilansir Tass.

Pada hari Senin, militer Turki mulai menguji radar S-400.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada 19 November lalu kepada Presiden AS Donald Trump bahwa Ankara tidak akan menyerahkan sistem S-400 buatan Rusia.

Rusia mengumumkan pada September 2017 bahwa mereka telah menandatangani kesepakatan 2,5 miliar dolar dengan Turki untuk pengiriman sistem rudal anti-pesawat S-400 ke Ankara.

Di bawah kontrak, Ankara mendapat satu set resimen sistem rudal pertahanan udara S-400 (dua batalion). Kesepakatan itu juga mempertimbangkan transfer sebagian teknologi produksi ke pihak Turki.

Turki adalah negara anggota NATO pertama yang membeli sistem rudal pertahanan udara dari Rusia. Pengiriman sistem pertahanan udara S-400 ke Turki dimulai pada 12 Juli 2019.

Amerika Serikat dan NATO telah berupaya mencegah Turki membeli sistem rudal S-400 Rusia. Washington telah memperingatkan dalam banyak kesempatan bahwa mereka mungkin akan menjatuhkan sanksi pada Turki, jika Ankara maju terus dengan kesepakatan S-400.

Pada 17 Juli, sekretaris pers Gedung Putih AS mengatakan dalam sebuah pernyataan tertulis bahwa keputusan Turki untuk mengakuisisi sistem rudal pertahanan udara S-400 buatan Rusia membuat partisipasi Ankara lebih lanjut dalam program F-35 AS tidak mungkin.

S-400 `Triumf` adalah sistem rudal pertahanan udara jarak jauh paling canggih yang mulai beroperasi di Rusia pada tahun 2007.

S-400 dirancang untuk menghancurkan rudal balistik pesawat, jelajah dan balistik, termasuk rudal jarak menengah, dan juga dapat digunakan terhadap instalasi ground. S-400 dapat melibatkan target pada jarak 400 km dan pada ketinggian hingga 30 km.

KEYWORD :

Sistem Rudal S-400 Turki Rusia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :