Minggu, 10/11/2024 07:02 WIB

Festival Budaya Indonesia Gaet Wisatawan Australia Barat

Festival Indonesia 2019 digelar di Elizabeth Quay, Perth, Australia Barat. Festival ini diselenggarakan KJRI sebagai bentuk perayaan keberagaman budaya Indonesia sekaligus peringatan hubungan diplomatik Indonesia dengan Australia.

KJRI gelar Festival Budaya Indonesia di Australia

Jakarta, Jurnas.com - Festival Indonesia 2019 digelar di Elizabeth Quay, Perth, Australia Barat. Festival ini diselenggarakan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) sebagai bentuk perayaan keberagaman budaya Indonesia sekaligus peringatan hubungan diplomatik Indonesia dengan Australia.

Festival kelima ini lebih lama dari tahun-tahun sebelumnya. Kali ini, kreasi seni yang disuguhkan KJRI untuk warga Australia Barat berlangsung selama tiga hari, tepatnya 25-27 Oktober 2019.

“Tanggal 25 ini pagi hari sampai siang kita berikan untuk anak-anak sekolah di Australia Barat yang belajar bahasa Indonesia,” kata Konsul Jenderal RI, Dewi Gustina Tobing.

Dewi mengatakan, sejauh ini ada 40 ribu pelajar di Australia Barat yang sedang mempelajari Bahasa Indonesia. Bahkan, kata dia, 450 dari puluhan ribu pelajar itu sengaja datang ke lokasi untuk melihat langsung berbagai budaya ataupun kesenian yang ditampilkan pada festival tersebut.

Salah satu yang paling dilirik pelajar yakni batik dan beberapa tarian Indonesia. Antusias terlihat saat panitia mengajak para pelajar Australia Barat mengikuti tarian tersebut.

“Ini upaya kita agar mereka mengenal Indonesia lebih baik lagi,” kata Dewi.

Tak hanya tarian, menurut Dewi, KJRI juga ikut memamerkan paviliun-paviliun provinsi yang ada di Indonesia, termasuk makanan khasnya. Hal ini penting agar masyarakat Australia Barat paham dan tahu betul jika Indonesia luas serta kaya akan alam.

“Dengan ini kita ingin mempromosikan Indonesia secara luas kepada masyarakat Australia Barat. Harapan kita sore ini, sabtu dan minggu akan banyak masyarakat Australia Barat yang berkunjung ke festival Indonesia untuk mengenal Indonesia secara dekat,” kata Dewi.

Dewi mengakui harapan lain dari penyelenggaraan festival ini adalah menarik minat warga negeri Kangguru itu untuk datang ke Indonesia. Terpenting, warga Australia mengenal Indonesia sebagai negara yang ramah tamah dan damai.

KJRI mencatat wisatawan Australia yang berkunjung ke Indonesia bertambah setiap tahunnya. Tahun ini, tercatat ada 400 ribu warga Australia yang sengaja datang ke Indonesia untuk berlibur. Bali masih jadi primadona bagi warga Australia.

“Harapan kami tujuan mereka yang masih banyak ke Bali akan membawa mereka juga ke daerah-daerah wisata lain di Indonesia, terutama daerah wisata yang menjadi prioritas pemerintah saat ini,” kata Dewi.

Dewi optimistis festival ini berdampak positif bagi kebudayaan Indonesia di mata dunia, khususnya Australia Barat. Apalagi, saat ini pelajar di Australia Barat cukup antusias belajar Bahasa Indonesia.

KJRI bahkan tengah berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk menambah guru Bahasa Indonesia di setiap sekolah Australia Barat. Sebab, guru bahasa Indonesia yang ada sekarang belum maksimal.

“Salah satu hal yang positif karena pemerintah Australia Barat sangat mendukung Indonesia untuk mengembangkan bahasa Indonesia di Australia Barat,” tegas Dewi.

Duta Besar (Dubes) RI untuk Australia, Yohanes Kristiarto Soeryo Legowo yang ikut membuka festival ini mengucapkan banyak terimakasih atas dukungan sejumlah pihak, khususnya KJRI dan Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Menurutnya, acara ini berdampak positif terhadap citra Indonesia.

“Pertama tentunya target kita mereka dapat semakin mengenal Indonesia, kalau mereka semakin mengenal Indonesia tentunya kita harapkan mereka punya pemahaman yang lebih baik mengenai Indonesia, dengan pemahaman yang lebih baik itu tentunya kita harapkan ini dapat memperat hubungan kedua negara,” kata Yohanes.

Yohanes berharap festival ini membuat warga Australia Barat mengenal budaya Indonesia secara luas. Sehingga, masyarakat Australia tertarik berlibur ke Indonesia.

“Ini juga tentunya menjadi target teman-teman di Kementerian Pariwisata, kita ingin dorong betul semakin banyak wisatawan dari Australia untuk datang ke Indonesia,” ucap dia.

Asisten Deputi Strategi dan Komunikasi Pemasaran 1, Hariyanto juga menyambut positif acara tersebut. Dia menyebut kegiatan ini senafas dengan tugas dan fungsi Kemenpar yakni mempromosikan citra positif bangsa Indonesia.

“Pariwisata bukan saja sebagai prioritas nasional dan sangat potensional tetapi pariwisata Indonesia menawarkan masyarakat dunia untuk lebih tahu dan membuktikan bahwa pariwisata Indonesia sudah tumbuh dan berkembang sebagaimana yang diharapkan bersama,” kata Hariyanto.

Hariyanto mengaku kagum target festival kali ini adalah kaum milenial. Dia menilai pelibatan pelajar dan remaja dalam kegiatan kepariwisataan akan memberi dampak yang cukup signifikan bagi masa depan pariwisata Indonesia.

“Jadi sungguh ini luar biasa, apalagi perhatian dari unsur pimpinan perwakilan kita, dari Pak dubes hadir langsung ke sini, ibu Konjen turun langsung sedemikian, jadi kemenpar sangat-sangat berbahagia. Ini mendorong untuk komitmen, suporting ke depan akan meningkat lagi,” pungkasnya.

Selain Yohanes dan Hariyanto, sejumlah pejabat dan tokoh setempat juga ikut menghadiri pembukaan festival Indonesia 2019 tersebut. Mereka yang hadir mengapresiasi dan mendukung kegiatan tersebut.

Festival yang berlangsung tiga hari ini dibuka untuk umum. Festival diisi dengan sejumlah pertunjukan seni budaya, produk-produk dari berbagai daerah, promosi paket wisata Indonesia, pasar kuliner tanah air, sudut bermain anak-anak termasuk permainan khas anak Indonesia.

Festival Indonesia sebelumnya dikenal dengan nama Kreasi Indonesia. Kegiatan ini disiapkan oleh komunitas Indonesia di Perth dan sepenuhnya didukung oleh KJRI.

Kegiatan ini sendiri berlangsung setiap tahun sejak 2015. Selama kegiatan ini, pengunjung dapat menikmati wisata kuliner nusantara, mulai dari menu populer seperti Nasi Padang, Bakso, Sate, Soto, dan menu Nusantara serta jajanan pasar lain.

Seremoni pembukaan berlangsung pada Sabtu yang dihadiri berbagai tokoh masyarakat Indonesia, perwakilan negara sahabat, para sponsor utama dan pejabat pemerintahan setempat.

Berbagai aktivitas, promosi, bagi-bagi hadiah dan hiburan dapat dinikmati pengunjung hingga pukul 9 malam waktu setempat. Agenda Festival dilanjutkan Minggu, pukul 11 pagi hingga penutupan sore hari pukul 5.

KEYWORD :

Festival Budaya Indonesia Wisatawan Australia Info Bali




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :