Jum'at, 19/04/2024 18:55 WIB

Iran Akan Gunakan Segala Cara Ekspor Minyak

Iran menegaskan tidak akan menyerah pada tekanan Amerika Serikat (AS), dan akan menggunakan segala cara untuk mengekspor minyaknya.

Bendera kebangsaan Iran berkibar di sebuah kilang minyak milik negara itu (Foto: IRNA)

Dubai, Jurnas.com - -decoration:none;color:red;font-weight:bold">Iran menegaskan tidak akan menyerah pada tekanan Amerika Serikat (AS), dan akan menggunakan segala cara untuk mengekspor minyaknya.

Demikian pernyataan di laman web Kementerian Perminyakan -decoration:none;color:red;font-weight:bold">Iran, SHAHA, mengutip Menteri Perminyakan Bijan Zanganeh mengatakan pada Minggu (Senin waktu setempat).

Seperti diketahui, ekspor minyak mentah -decoration:none;color:red;font-weight:bold">Iran berkurang lebih dari 80 persen pasca AS memberlakukan kembali sanksi terhadap negara itu pada November lalu. menyusul penarikan diri Presiden AS Donald Trump dari kesepakatan nuklir -decoration:none;color:red;font-weight:bold">Iran 2015.

"Kami akan menggunakan segala cara yang mungkin untuk mengekspor minyak kami, dan kami tidak akan menyerah pada tekanan Amerika karena mengekspor minyak adalah hak sah -decoration:none;color:red;font-weight:bold">Iran," kata Zanganeh dilansir dari Nikkei pada Senin (7/10).

Sebagai tanggapan, -decoration:none;color:red;font-weight:bold">Iran secara bertahap mengurangi komitmennya terhadap perjanjian nuklir 2015, di mana Teheran menerima untuk mengekang kegiatan nuklirnya dengan imbalan pencabutan sebagian besar sanksi internasional.

Meningkatnya tekanan AS terhadap -decoration:none;color:red;font-weight:bold">Iran telah menjauhkan investor asing untuk melakukan bisnis di negara tersebut. Tahun lalu, National Petroleum Corp (CNPC) China menggantikan Total perusahaan minyak Perancis sebagai operator proyek Fase 11 di ladang gas South Pars, setelah perusahaan Prancis itu mengakhiri kiprahnya di -decoration:none;color:red;font-weight:bold">Iran.

Namun akhir tahun lalu, CNPC menghentikan investasi di lapangan sebagai tanggapan atas tekanan AS. "CNPC China benar-benar menarik diri dari pengembangan South Pars Phase 11 dan perusahaan Petropars -decoration:none;color:red;font-weight:bold">Iran akan melaksanakan pekerjaan itu," tulis SHANA mengutip Zanganeh.

-decoration:none;color:red;font-weight:bold">Iran memiliki cadangan gas alam terbesar kedua di dunia, tetapi belum menjadi pengekspor utama karena sanksi internasional yang diberlakukan terhadap negara itu selama beberapa dekade.

SHANA juga mengutip Zanganeh yang mengatakan bahwa -decoration:none;color:red;font-weight:bold">Iran ingin meningkatkan hubungan dengan negara-negara Teluk Arab.

"Kami ingin berteman dengan semua negara kawasan. Mereka tidak boleh menganggap kami sebagai musuh mereka. Musuh bersama kami berada di luar Timur Tengah," ujar Zanganeh.

KEYWORD :

Sanksi Amerika Serikat Iran Ekspor Minyak -




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :