Idris Laena juga mengungkapkan rasa bangganya kepada para pendiri bangsa yang telah membangun Indonesia dan membuat Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika sebagai pemersatu bangsa Indonesia
Bekasi, Jurnas.com - Acara Sosialisasi 4 Pilar MPR RI di Hotel Horison, Bekasi nampak sangat meriah, sebab, dalam kegiatan itu juga diisi dengan Pelantikan salah satu Anggota MPR RI 2019-2024, Idris Laena sebagai Ketua Badan Pengurus Daerah (BPD) Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) 2019 Kota Bekasi.
Anggota Fraksi Golkar MPR RI dari daerah pemilihan Riau 2 ini mengatakan, keputusannya untuk bersedia menjadi Pengurus KKSS tingkat Kota Bekasi adalah murni panggilan jiwa.
"Bukan soal jabatannya, tapi ini lebih pada keinginan saya untuk mengabdi dan berbuat sesuatu bagi masyarakat Sulawesi Selatan yang ada di Perantauan khusunya di Bekasi," kata Idris Laena.
Idris Laena juga mengungkapkan rasa bangganya kepada para pendiri bangsa yang telah membangun Indonesia dan membuat Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika sebagai pemersatu bangsa Indonesia.
"Bagi sebagian besar orang, mungkin ini dianggap sebagai hal yang biasa saja. Tapi pernahkah terpikir oleh kita bahwa proses untuk merumuskan kalimat demi kalimat, serta merangkum dalam satu bingkai sakti yang dinamakan Pancasila, bukanlah perkara mudah," kata Idris.
Idris lalu mengenang kunjungannya ke Perpustakaan Leiden University, di Negeri Belanda. Disana, Dia berdiskusi dengan beberapa profesor.
Yang mengagetkan, lanjut Idris, adalah ketika mereka mengatakan, "kami tidak merasa pernah menjajah Indonesia, karena Indonesia baru ada setelah merdeka. Yang terjadi sebenarnya adalah bahwa Nederland memiliki koloni, yang berupa kerajaan-Kerajaan yang ada di Nusantara".
Lantaran pernyataan profesor itu, Idris mengaku makin kagum pada para pendiri bangsa Indonesia. "Karena ternyata mereka mendirikan satu bangsa besar bernama Indonesia dari serpihan-serpihan kerajaan yang ada di Nusantara, yang terdiri dari puluhan ribu pulau, dengan ribuan bahasa dan keanekaragaman budaya dan agama,".
"Dan hanya dimulai dengan semangat para pemuda yang mendeklarasikan Sumpah Pemuda," kata Idris.
Yang menarik bahwa, para pemuda kita saat itu, 28 oktober 1928 berani bersumpah untuk, "Bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia. Berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, dan Menjunjung bahasa yang satu, bahasa Indonesia”.
Padahal, kata Idris, secara teritori, wilayah yang akan mereka sebut Indonesia itu, masih berupa kerajaan-kerajaan yang ada di hamparan Nusantara.
Untuk itu kata Idris Laena, masyarakat Indonesia patut bangga, bahwa bangsa besar bernama Indonesia yang pada saat itu diimpikan oleh pemuda dan para pendiri bangsa ini, benar-benar terwujud.
Ia juga menambahkan, bisa dibayangkan bagaimana Indonesia tanpa Ideologi dan dasar negara bernama Pancasila sebagai jalan tengah dari berbagai perbedaan di tengah-tengah Bangsa Indonesia.
Untuk itulah kata Idris Laena, para perantau dari Sulawesi Selatan, khususnya di Kota Bekasi, harus menjadi motor penggerak semangat kebhinnekaan. Hal ini kata Dia, sesuai dengan amanat dan isi 4 Pilar MPR RI.
"Semangat kebhinekaan harus terus dijaga. Bagaimanapun warga KKSS saat ini yang paling banyak tersebar di pelosok negeri," ujarnya.
Sehingga kata dia, KKSS harus mampu menjaga harmonisasi kemajemukan bangsa Indonesia.
Untuk diketahui, Idris Laena sebelumnya juga pernah menjabat Wakil Ketua Umum Badan Pengurus Pusat KKSS.
KEYWORD :Kinerja MPR