Minggu, 12/05/2024 22:45 WIB

Ibu Kota Malaysia "Batuk" akibat Asap Kiriman

Kabut asap akibat kebakaran hutan di Kalimantan dan Sumatera, berdampak pada kawasan pemerintahan Malaysia, Putrajaya.

Kebakaran Hutan dan Lahan di Kalimantan Tengah

Kuala Lumpur, Jurnas.com - Kabut asap akibat kebakaran hutan di Kalimantan dan Sumatera, berdampak pada kawasan pemerintahan Malaysia, Putrajaya.

Dikutip dari CNA, kualitas udara di Putrajaya dan empat kota lainnya pada Senin (16/9) pukul 9 pagi, tercatat "sangat tidak sehat" karena kabut asap.

Yang lainnya adalah Johan Setia di Klang, Selangor, dan Sri Aman, Samarahan dan Kuching di Sarawak.

Portal Sistem Manajemen Indeks Pencemar Udara (APIMS) menunjukkan API di Putrajaya sebagai 203 pada jam 9 pagi, setelah memburuk dari 199 pada jam 7 pagi.

API di Johan Setia adalah 208; Sri Aman, 217; Samarahan, 223; dan Kuching, 248.

Saat ini, Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad dan istrinya Dr Siti Hasmah Mohamad Ali berada di Kuching untuk menghadiri perayaan Hari Malaysia 2019.

Dalam indikator API, angka nol dan 50 menunjukkan kualitas udara yang baik; 51 dan 100, sedang; 101 dan 200, tidak sehat; 201 dan 300, sangat tidak sehat dan 300 ke atas, berbahaya.

Akibat kabut asap itu, lebih dari 300 sekolah dan taman kanak-kanak di negara bagian Johor, Malaysia selatan, diliburkan.

Sedangkan klinik di Lembah Klang juga melaporkan lonjakan jumlah pasien yang mencari pengobatan batuk, dan infeksi saluran pernapasan karena lebih banyak orang jatuh sakit.

Kebakaran hutan di beberapa titik di Sumatera dan Kalimantan dalam beberapa minggu terakhir, mendorong pemerintah Indonesia untuk mengirim militer dan polisi untuk memadamkan api.

Kualitas udara di Singapura juga dipengaruhi oleh Indeks Standar Pencemar (PSI) yang melebihi angka 100 selama akhir pekan, menandai pertama kalinya sejak Agustus 2016 bahwa pembacaan PSI 24 jam mencapai tingkat yang tidak sehat.

KEYWORD :

Kabut Asap Kebakaran Hutan Malaysia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :