Rabu, 11/12/2024 13:00 WIB

Hadiah Laptop untuk Si Anak Pengupas Kerang

Hatinya tak kuasa menahan bahagia, kala mendapatkan bantuan sebuah laptop hitam berukuran 15 inci dari Gerakan Pemberdayaan Swara Perempuan (GPSP).

Ketua GPSP Linda Agum Gumelar menyerah laptop kepada Masyitoh (Foto: Muti/Jurnas.com)

Jakarta, Jurnas.com – Di era teknologi dewasa ini, komputer laptop mungkin bukan lagi tergolong sebagai barang mewah, bila dibandingkan dengan ponsel pintar seharga puluhan juta rupiah.

Namun tidak demikian bagi Siti Masyitoh. Hatinya tak kuasa menahan bahagia, kala mendapatkan bantuan sebuah laptop hitam berukuran 15 inci dari Gerakan Pemberdayaan Swara Perempuan (GPSP).

Ini kali pertama Masyitoh memiliki laptop. Perempuan yatim ini tidak pernah membayangkan bisa memiliki gadget mahal tersebut, karena ibunya cuma bekerja sebagai buruh pengupas kerang hijau.

Keresahannya bahkan berawal sejak dulu bersekolah di SMA 111 Jakarta. Masyitoh terpaksa menyisihkan uang jajannya yang tak seberapa, untuk mengerjakan tugas-tugas sekolah di warung internet (warnet).

“Waktu itu bayarnya lumayan (mahal) karena ditambah harus nge-print tugas,” tutur Masyitoh kepada Jurnas.com pada Sabtu (14/9), usai menerima hadiah laptop dari Ketua GPSP Linda Agum Gumelar di Jakarta.

Dengan kondisi tersebut, perempuan kelahiran Jakarta, 25 Juli 2000 ini enggan patah arang. Karena itu, sepulang sekolah dia tak pernah absen membantu ibunya mengupas kerang hijau, dengan harapan hasil jerih payah mereka dapat digunakan untuk mencukupi keperluan sehari-hari.

“Sehari dapat Rp40.000. Nanti itu dibagi untuk keperluan saya, ibu, dan adik untuk keperluan sehari-hari. Kalau tidak digunakan untuk uang saku sekolah, ibu selalu bilang mau beli keperluan apa,” ujar dia.

Kini, Masyitoh sudah berkuliah di Institut Kesehatan Indonesia dengan modal beasiswa. Dia berharap, laptop pemberian GPSP tersebut menjadi pelecut semangat baginya, untuk menjadi orang sukses yang dapat membanggakan orang tua.

“Agar ibu tidak kerja lagi, biar aku saja yang kerja,” imbuh perempuan yang bercita-cita sebagai diplomat Turki tersebut.

Selain mendapatkan satu buah laptop, GPSP juga memberikan bantuan lainnya berupa uang saku sebesar Rp600.000 per bulan. Bantuan senilai Rp2.400.000 itu diserahkan setiap bulannya hingga Desember nanti.

Sementara Ketua GPSP Linda Agum Gumelar mengatakan, bantuan ini merupakan bagian dari upaya membantu pemerintah dalam memecahkan persoalan-persoalan sosial, yang ada di akar rumput.

Dia berharap, Masyitoh yang berasal dari Yayasan Rumpun Anak Pesisir, dapat memanfaatkan laptop tersebut untuk meneruskan perjuangannya menempuh pendidikan.

“Saya kira pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, makanya masyarakat juga butuh bergandengan tangan,” kata Linda.

“Saya harap juga yayasan itu berjalan dengan baik, kemudian mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, sehingga tidak sebanyak itu lagi persoalan-persoalan sosial yang terjadi,” tambah Linda.

KEYWORD :

Laptop Pengupas Kerang GPSP Linda Agum Gumelar




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :