Bendera kebangsaan Iran. (Foto: Leonhard Foeger/Reuters)
Dubai, Jurnas.com - Kapal tanker Iran yang baru saja dilepaskan oleh Gibraltar, mengubah tujuannya dari semula menuju Yunani, menjadi pelabuhan Turki pada Sabtu (24/8).
Dikutip dari Associated Press, perubahan arah kapal itu dilakukan setelah Yunani dengan tegas tidak akan mengambil risiko hubungannya dengan Amerika Serikat (AS), dengan membantu kapal Iran.
Kapal tanker minyak Adrian Darya 1, yang sebelumnya dikenal dengan Grace 1, memperbarui tujuan yang tercantum dalam Sistem Identifikasi Otomatis (AIS) ke Mesrin, Turki, sebuah kota pelabuhan di selatan negara itu, dan rumah bagi terminal minyak.
Namun, awak kapal sebenarnya dapat memasukkan tujuan apa pun ke dalam AIS, sehingga Turki mungkin bukan tujuan sebenarnya.
Mesrin berlokasi 200 kilometer (125 mil) barat laut dari sebuah kilang di Baniyas, Suriah, di mana pihak berwenang menuduh Adrian Darya telah menuju ke sana, sebelum akhirnya disita dari Gibraltar pada awal Juli.
Media dan pejabat pemerintah Iran tidak segera mengakui tujuan baru yang dilaporkan dari Adrian Darya, yang membawa 2,1 juta barel minyak mentah Iran senilai sekitar US$130 juta.
Juga tidak ada reaksi langsung dari Turki, di mana Presiden Recep Tayyip Erdogan berurusan langsung dengan Teheran dan Rusia atas perang panjang Suriah.
Situs pelacakan kapal MarineTraffic.com menunjukkan posisi Adrian Darya tepat di sebelah selatan Sisilia, Laut Mediterania. Pada kecepatan saat ini, diperkirakan Adrian Darya akan mencapai Mesrin dalam waktu sekitar satu minggu.
Seperti diketahui sebelumnya, Adrian Darya menempatkan tujuan ke Kalamata, Yunani, meskipun pelabuhan tidak memiliki infrastruktur untuk mengangkut minyak dari kapal tanker itu. Departemen Luar Negeri AS lalu menekan Yunani untuk tidak membantu kapal tersebut.
KEYWORD :Kapal Tanker Iran Grace 1 Yunani Turki