Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif (Kanan) bertemu Presiden Prancis, Emmanuel Macron (Foto: Tehran Time)
Teheran, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, mengatakan telah mengadakan negosiasi konstruktif dengan Presiden Prancis, Emmanuel Macron terkait cara menyelamatkan kesepakatan nuklir internasional.
"Prancis sudah menawarkan proposal kepada Iran terkait cara mengimplementasikan JCPOA (perjanjian nuklir, yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Gabungan) dan langkah-langkah yang harus anggota pakta," kata Zarif di sela pertemuannya dengan Macron di Paris, Jumat (23/8).
Ia menambahkan bahwa Iran juga sudah mempresentasikan proposal sehingga JCPOA akan dilaksanakan sepenuhnya. Zarif mencatat, Presiden Iran, Hassan Rouhani dan rekannya dari Prancis sudah telepon beberapa pekan terakhir dan mengatakan pertemuannya dengan Macron juga diadakan sebagai kelanjutan dari pembicaraan antara kedua presiden.
Iran dan lima anggota tetap Dewan Keamanan Perserikan Bangsa-Bangsa (DK PBB), Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Rusia dan China -ditambah Jerman menandatangani perjanjian nuklir pada 14 Juli 2015 dan mulai menerapkannya pada 16 Januari 2016.
Di bawah JCPOA, Iran berupaya membatasi program nuklirnya dengan imbalan semua sanksi terkait nuklir dihapus. Namun, Presiden AS, Donald Trump menarik negaranya keluar dari kesepakatan nuklir internasional pada Mei tahun lalu dan memulihkan serta menambah sanksi terhadap Republik Islam.
Macron baru-baru ini meningkatkan kontak diplomatik dengan Teheran dalam upaya untuk menghentikan perang ekonomi AS melawan Iran dan mengurangi ketegangan di wilayah tersebut.
Penasihat diplomatik utama presiden Prancis melakukan perjalanan ke Iran untuk mengadakan pembicaraan dengan para pejabat negara dengan tujuan memberikan kontribusi untuk mengurangi ketegangan di wilayah Teluk Persia.
Lebih lanjut Zarif mengatakan hasil pertemuannya dengan presiden Perancis tergantung pada upaya Uni Eropa untuk memenuhi kewajibannya di bawah JCPOA setelah penarikan AS.
"Kami akan melanjutkan pembicaraan. Kontak antara Macron dan Rouhani akan dilanjutkan," tambah Zarif. Berbicara melalui telepon dengan mitranya dari Prancis pada akhir 30 Juli, Rouhani mengkritik kegagalan para penandatangan Eropa untuk JCPOA memenuhi komitmen mereka berdasarkan kesepakatan.
"Iran tidak tertarik dalam perundingan dengan Gedung Putih untuk mencapai kesepakatan nuklir baru. Kami sudahmerundingkan perundingan dengan AS dan bukan kami yang meninggalkan meja perundingan," ujar Zarif.
Zarif menambahkan bahwa sejak Iran mulai mengurangi komitmennya terhadap kesepakatan nuklir, Iran berulang kali mengumumkan bahwa tindakan semacam itu akan dapat dibalik, jika pihak lain memenuhi kewajibannya.
"Kami masih memiliki posisi yang sama dan akan mengadakan diskusi tentang itu," sambungnya.
Juru bicara Organisasi Energi Atom Iran (AEOI), Behrouz Kamalvandi, mengatakan awal bulan ini bahwa Negeri Para Mullah akan mengambil langkah ketiga dalam meningkatkan kembali komitmennya di bawah JCPOA.
"Jika pihak lawan gagal memenuhi komitmennya dalam satu bulan tersisa (ditetapkan sebagai tenggat waktu), fase ketiga mengurangi kewajiban JCPOA akan dimulai sesuai dengan apa yang telah dinyatakan presiden sebelumnya dalam kapasitasnya sebagai kepala Tertinggi Nasional Iran Dewan Keamanan," kata Kamalvandi.
KEYWORD :Kesepakatan Nuklir Iran Amerika Serikat Emmanuel Macron