Kamis, 05/12/2024 14:01 WIB

Iran: Hanya Negara Kawasan yang Berhak Menjaga Keamanan Teluk Persia

Kehadiran negara lain di Teluk Persia dengan dalih misi keamanan hanya menghasilkan eskalasi ketegangan dan bahkan peperangan.

komandan IRGC, Brigadir Jenderal Hossein Salami (Foto: Tehran Time)

Teheran, Jurnas.com - Kepala komandan Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC), Hossein Salami, mengatakan, hanya negara pesisir Teluk Persia sendiri yang dapat memberikan keamanan kawasan itu.

"Tidak ada negara atau koalisi negara-negara yang dapat menjaga keamanan di wilayah ini kecuali negara-negara pesisir Teluk Persia," tegas Salami, di Mashhad, Kamis (23/8).

"Kami percaya pada sistem keamanan regional dengan partisipasi negara-negara Teluk Persia, dan menganggap kehadiran asing di Teluk Persia bertentangan dengan keamanan wilayah tersebut," sambungnya.

Berkaca pada pengalaman yang sebelum-sebelumnya, kehadiran negara lain di Teluk Persia dengan dalih misi keamanan hanya menghasilkan eskalasi ketegangan dan bahkan peperangan.

AS sudah mengumumkan rencana membentuk koalisi untuk melindungi jalur pengiriman di Selat Hormuz menyusul sejumlah serangan misterius terhadap kapal tanker minyak di selat dan Laut Oman.

Washington menuduh Iran terlibat dalam serangan itu. Namun, Teheran dengan tegas membantah dan memperingatkan bahwa tindakan sabotase itu kemungkinan adalah bagian dari taktik yang ditujukan kepada Iran di tengah meningkatnya ketegangan regional.

AS telah meminta sekutu-sekutunya untuk bergabung dengan koalisinya. Namun, beberapa negara, termasuk Jerman, Jepang dan Spanyol menolak karena kekhawatiran misi tersebut dapat semakin meningkatkan ketegangan dengan Iran.

Di tempat lain dalam sambutannya, Salami membantah sanksi AS yang diberlakukan terhadap Iran berhasil menghancurkan dan melemahkan ekonominya. Menurutnya, tindakan pembatasan sepihak AS sudah memberi Republik Islam ruang untuk memanfaatkan lebih baik kapasitas nasional.

"Iran mengalami kemajuan dan tanda-tandanya jelas bagi semua orang. Sanksi tidak hanya gagal mencegah kemajuan kita, tetapi sebaliknya, telah menciptakan kondisi, mengingat potensi internal kita, yang tanpanya kita tidak akan dapat mengaktifkan nasional kita dan kapasitas lokal," kata Salami.

AS mengembalikan larangan terhadap Iran tahun lalu setelah meninggalkan kesepakatan nuklir yang dicapai antara Teheran dan negara-negara besar dunia pada 2015.

Para pejabat Iran berulang kali mencemooh kepercayaan Washington yang salah arah bahwa tindakan itu akan membawa Teheran ke meja perundingan dengan mengambil korban cepat pada ekonomi negara itu.

KEYWORD :

Teluk Persia Amerika Serikat Hossein Salami




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :