Kamis, 05/12/2024 13:29 WIB

Putin: Rusia akan Tangkal Ancaman dari Rudal Baru AS

Moskow mempublikasikan spesifikasi misilnya untuk membuktikan bahwa rudal itu tidak dilarang di bawah perjanjian INF.

Presiden Rusia Vladimir Putin (Foto: Mikhail Metzel/TASS )

Teheran, Jurnas.com - Presiden Rusia Vladimir Putin, mengatakan, Moskow akan melawan ancaman rudal jelajah darat yang baru-baru ini diuji Amerika Serikat (AS).

"Saya khawatir rudal yang baru-baru ini diuji dapat ditembakkan dari tempat peluncuran yang berlokasi di Rumania dan direncanakan dipasang di Polandia. Itu hanya membutuhkan perubahan dalam perangkat lunak," kata Putin saat berkunjung ke Helsinki, Finlandia, Rabu (21/8).

Dengan demikian, kata Putin, uji coba itu akan menimbulkan bahaya bagi keamanan Rusia, dan Moskow akan mengambil penanggulangan, termasuk pengembangan rudal jarak pendek dan menengah darat.

Namun, kata Putin, Rusia tidak akan menjadi yang pertama mengerahkan senjata semacam itu, termasuk yang dekat dengan Eropa, kecuali jika AS melakukannya terlebih dahulu.

Ia mengatakan, uji coba rudal begitu cepat setelah AS membatalkan perjanjian kontrol senjata bilateral dengan Rusia. Klaim Washington bahwa Moskow pertama kali melanggar perjanjian itu tidak benar.

"AS menguji rudal ini terlalu cepat, terlalu cepat setelah mengumumkan akan keluar perjanjian Pasukan Nuklir Jangka Menengah (INF)," kata Putin.

"Mengingat itu, kami percaya, pengembangan rudal yang diluncurkan di darat itu awalnya proyektil berbasis maritim dimulai jauh sebelum AS mulai mencari alasan untuk meninggalkan kesepakatan," sambungnya.

Departemen Pertahanan AS mengumumkan telah melakukan uji coba rudal yang diluncurkan darat pada Senin (19/8).

Rudal itu dilarang di bawah perjanjian INF, sebuah perjanjian bilateral antara AS-Rusia. Rusia dan China sama-sama mengatakan uji coba rudal itu akan memicu perlombaan senjata.

INF melarang semua rudal darat dengan jangkauan antara 500 dan 5.500 kilometer dan termasuk rudal yang membawa hulu ledak nuklir dan konvensional.

Namun, AS secara resmi menarik diri dari perjanjian pada 2 Agustus, mengklaim bahwa Rusia pertama kali melanggar perjanjian dengan mengembangkan rudal sendiri.

Moskow mempublikasikan spesifikasi misilnya untuk membuktikan bahwa rudal itu tidak dilarang di bawah perjanjian INF.

Dalam pidatonya hari Rabu, Putin juga merujuk ledakan baru-baru ini di sebuah situs nuklir di Rusia, yang katanya terjadi selama pengujian sistem senjata baru yang menjanjikan.

Badan nuklir negara Rusia mengatakan bulan ini bahwa lima anggota stafnya tewas dan tiga lainnya cedera dalam ledakan yang melibatkan sumber daya isotop yang terjadi selama uji coba roket di anjungan laut pada 8 Agustus.

KEYWORD :

Rudal Jelajah Amerika Serikat Rusia Vladimir Putin




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :