Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (Foto: BBC)
Washington, Jurnas.com - Amerika Serikat (AS) akan melanjutkan perundingan nuklir dengan Korea Utara segera setelah Pyongyang sudah bersedia.
"Kami siap terlibat segera setelah kami mendengar dari rekan-rekan kami di Korea Utara," ujar perwakilan khusus AS untuk Korea Utara, Stephen Biegun, yang berada di Seoul untuk melakukan pertemuan dengan para pejabat Korea Selatan, Rabu (21/8).
Biegun mengatakan Presiden AS Donald Trump sudah menugaskan timnya memulai kembali pembicaraan tingkat kerja dengan Korea Utara sejalan dengan yang disetujui Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un selama pertemuan ketiga pada akhir Juni.
"Saya berkomitmen penuh untuk misi penting ini dan kami akan menyelesaikannya," kata utusan AS itu.
Rekan Beigun dari Korea Selatan, Lee Do-hoon, juga mengumumkan, keduanya sudah membahas cara melanjutkan negosiasi nuklir dengan Korea Utara dan menghasilkan kemajuan substansial.
Donor Utama di Wall Street Mulai Rekrut Staf Potensial untuk Bantu Trump di Pemerintahan
Awal bulan ini, Trump mengaku menerima surat indah tiga halaman dari Kim Jong un dan pemimpin Korea Utara menyerukan dimulainya kembali pembicaraan nuklir setelah latihan bersama AS-Korea Selatan berakhir pada 20 Agustus.
Pyongyang mengecam latihan tahunan yang berlangsung selama 10 hari dan melakukan tes rudal sendiri.
Korea Utara, yang saat ini berada di bawah beberapa sanksi keras Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan AS atas program nuklir dan misilnya, menghentikan uji coba rudal dan nuklir secara unilateral sesaat sebelum pencairan diplomatik dimulai antara Pyongyang dan Seoul pada awal 2018 .
Pencairan itu kemudian menyebabkan dua puncak antara Trump dan Kim Jong un mulai membahas demiliterisasi Semenanjung Korea, yang pertama diadakan di Singapura pada Juni tahun lalu dan yang kedua di Vietnam pada Februari.
KTT Singapura membuat sedikit kemajuan, terutama karena Washington menolak untuk mencabut sanksi keras terhadap Korea Utara. Yang kedua berakhir dengan kegagalan ketika Trump tiba-tiba pergi dari pertemuan puncak itu.
Dalam pertemuan singkat ketiga mereka di Zona Demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea pada akhir Juni, Trump dan Kim Jong un sepakatmemulai pembicaraan tingkat kerja.
Sejak akhir Juli, Pyongyang melakukan sejumlah uji coba senjata, yang digambarkan oleh Seoul sebagai rudal balistik jarak pendek. Trump hanya mengatakan, negara-negara lain juga menguji coba rudal yang sama.
KEYWORD :Korea Utara Amerika Serikat Kim Jong un Donald Trump