Ilustrasi media sosial
London, Jurnas.com - Pelatih tim nasional perempuan Inggris, Phil Neville mendesak komunitas sepak bola untuk memboikot media sosial selama enam bulan, menyusul komentar berbau rasis yang bertebaran secara daring (online).
Gelandang Manchester United (MU) Paul Pogba menjadi pemain terbaru yang menjadi sasaran rasisme pendukung, setelah dia gagal mengeksekusi penalti, ketika Setan Merah imbang melawan Wolverhampton Wanderers, pada Selasa (20/8) dini hari.
"Saya kehilangan kepercayaan kepada siapapun yang menjalankan departemen media sosial ini. Jadi saya hanya ingin mendesak komunitas sepak bola keluar dari media sosial," tegas Neville dilansir dari Fox Sports Asia.
"Mari kita keluar dari media sosial selama enam bulan. Kita lihat efeknya pada perusahaan media sosial, apakah mereka akan melakukan sesuatu terkait hal itu," lanjut dia.
Pekan lalu, pelatih Chelsea Frank Lampard juga mendesak perusahaan media sosial supaya mengambil tindakan tegas, setelah penyerang berusia 21 tahun Tammy Abraham menjadi sasaran pelecehan rasis, karena penalti yang gagal dalam kekalahan melawan Liverpool.
Sebuah studi yang dirilis oleh organisasi kesetaraan dan inklusi Kick It Out menemukan, terdapat 159 laporan diskriminasi melalui media sosial dalam pertandingan profesional Inggris musim lalu.
Sementara rekan satu tim Pogba United, Harry Maguire mendesak perusahaan media sosial untuk memverifikasi akun pengguna, untuk mencegah pendukungnya melakukan rasisme terhadap pemain secara anonim.
Hukuman Valencia Disunat La Liga, Kok Gitu?
"Maguire mengatakan pagi ini tentang diverifikasi, memberikan rincian dan alamat paspor untuk bertanggung jawab atas memposting hal-hal menjijikkan seperti itu. Kamu bisa menjadi telor di Twitter dan tidak ada yang tahu siapa kamu," tandas Neville.
KEYWORD :Phil Neville Boikot Media Sosial Rasisme